Sementara itu, menurut Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), 409 warga Palestina, termasuk 103 anak-anak, telah terbunuh di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur antara 7 Oktober 2023-1 Maret 2024.
Israeli Security Forces (ISF) melancarkan 138 operasi pencarian dan penangkapan di seluruh Tepi Barat antara 29 Februari dan 4 Maret.
Setidaknya 90 warga Palestina ditahan selama periode ini. Terdapat delapan warga Palestina yang tewas, di mana tiga di antaranya adalah anak-anak.
Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza per 4 Maret, setidaknya 30.534 warga Palestina telahtewas di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu.
Sekitar 70 persen dari mereka yang terbunuh dilaporkan adalah perempuan dan anak-anak. Sebanyak 71.920 warga Palestina lainnya dilaporkan terluka.
Sementara itu, menurut OCHA, 412 warga Palestina, termasuk 106 anak-anak, telah terbunuh di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur antara 7 Oktober 2023-4 Maret 2024
ISF melancarkan 67 operasi pencarian dan penangkapan di seluruh Tepi Barat antara 5 dan 6 Maret. Lebih dari 55 warga Palestina ditahan selama periode ini.
Terdapat tiga warga Palestina yang terbunuh dalam dua hari ini, termasuk satu anak.
Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza per 6 Maret, setidaknya 30.717 warga Palestina telah terbunuh di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu.
Sekitar 70 persen dari mereka yang terbunuh dilaporkan adalah perempuan dan anak-anak. Sebanyak 72.156 warga Palestina lainnya dilaporkan terluka.
Sementara itu, menurut OCHA, 415 warga Palestina, termasuk 106 anak-anak, telah terbunuh di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur antara 7 Oktober 2023-4 Maret 2024.
Konflik Israel-Palestina kembali memanas pada 7 Oktober 2023, setelah Hamas, kelompok perlawanan yang berkuasa di Jalur Gaza, menembakkan roket dan menginfiltrasi Israel.
Tindakan itu dibalas Israel dengan melancarkan serangan ke Gaza dan wilayah Palestina lainnya. Sampai saat ini, konflik masih berlanjut dan korban jiwa terus berjatuhan.
Merujuk laporan UNRWA, pengeboman yang dilakukan Israel secara intens dari udara, darat, dan laut terus terjadi di sebagian besar wilayah Jalur Gaza.
Serangan tersebut mengakibatkan jatuhnya lebih banyak korban sipil, kerusakan infrastruktur sipil, dan orang-orang kehilangan tempat tinggal.