KOMPAS.com - Hasil hitung cepat atau quick count dari berbagai lembaga survei memprediksi bahwa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan berlangsung satu putaran, dengan keunggulan pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Meski hasil hitung cepat bukanlah hasil resmi pilpres, pengalaman menunjukkan bahwa ia nyaris tidak berbeda jauh dengan hasil rekapitulasi suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Adapun, KPU menjadwalkan perhitungan suara dikerjakan pada 15 Februari-20 Maret 2024.
Hasil quick count yang menunjukkan bahwa Pilpres 2024 kemungkinan besar akan selesai hanya dalam satu putaran menuai kekecewaan dari pendukung paslon lain.
Bahkan, sebagian pihak menuding bahwa hasil quick count telah "dikondisikan" agar memenangkan paslon tertentu.
Ada pula yang mengeklaim bahwa hasil quick count pernah keliru dan tidak sesuai dengan hasil rekapitulasi resmi KPU.
Metode quick count disebut keliru memprediksi hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017, yang menurut rekapitulasi KPU dimenangi Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Tim Cek Fakta Kompas.com membandingkan hasil quick count Pilkada DKI Jakarta 2017 dengan hasil rekapitulasi resmi yang diumumkan KPU.
Dilansir Kompas.com, berikut hasil quick count putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2017 yang dikeluarkan oleh lima lembaga survei:
Litbang Kompas
Cyrus Network
PolMark Indonesia
Lingkaran Survei Indonesia (LSI)
Saiful Munjani Research and Consulting (SMRC)
Adapun, KPU mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran pertama adalah sebagai berikut: