KOMPAS.com - Nikel dan hilirisasi menjadi topik yang ramai diperbincangkan setelah muncul pembahasannya saat debat keempat Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Saat menyampaikan visi dan misi, calon wakil presiden nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka menyinggung mengenai produksi nikel di Indonesia yang terbanyak di dunia.
Saat ini, produksi bijih nikel Indonesia memang terbanyak di dunia dengan angka 1,6 juta ton pada 2022.
Kemudian, muncul kebijakan hilirisasi nikel untuk menopang industri baterai kendaraan listrik. Dengan demikian, Indonesia berharap jadi pemain utama dalam kendaraan listrik di dunia.
Setelah ada kebijakan hilirisasi, Indonesia memang meningkatkan ekspor bahan mentah nikel, bahkan dalam jumlah sangat pesat.
Akan tetapi, kebijakan hilirisasi juga memiliki dampak perusakan lingkungan. Ini disebabkan proses ekstraksi dan pengolahan nikel yang menyebabkan pencemaran.
Seperti apa kondisi produksi nikel di Indonesia? Bagaimana dampak buruknya terhadap lingkungan? Simak dalam infografik berikut ini:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram