KOMPAS.com - Misi penerbangan luar angkasa Apollo 11 dan pendaratan pertama oleh manusia di Bulan merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah manusia.
Momen Neil Armstrong dan Edwin Buzz Aldrin mendarat dan berjalan di Bulan menjadi salah satu penanda kemajuan teknologi eksplorasi luar angkasa yang dilakukan manusia.
Akan tetapi, banyak juga orang yang percaya teori konspirasi bahwa misi pendaratan di Bulan merupakan hasil rekayasa semata yang dilakukan Amerika Serikat.
Beberapa waktu lalu juga beredar sebuah video yang memperlihatkan pendiri dan CEO SpaceX Elon Musk meragukan kebenaran pendaratan di Bulan.
Unggahan video itu memperlihatkan pernyataan Musk yang tidak percaya lembaga antariksa AS, NASA melakukan pendaratan di satelit Bumi itu pada 1969. Sebab, menurut unggahan, NASA tidak pernah melakukannya lagi setelah itu.
Berdasarkan penelusuran Reuters, diketahui bahwa video Elon Musk yang meragukan pendaratan di Bulan sebagai hasil manipulasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Lalu bagaimana hoaks itu beredar? Seperti apa AI bisa melakukan manipulasi? Simak penjelasannya dalam infografik berikut:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram