KOMPAS.com - Hoaks politik banyak ditemukan di media sosial jelang hari pemilihan umum (pemilu) yang semakin dekat.
Selain hoaks politik, masih ditemukan juga informasi keliru seputar bencana alam dan kesehatan.
Simak rangkuman cek fakta berikut untuk mengetahui kebenaran dari informasi keliru yang beredar.
Sebuah unggahan di Facebook mengeklaim, calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan akan membubarkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) apabila terpilih sebagai presiden pada Pilpres 2024.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, Anies tidak pernah membuat pernyataan semacam itu. Ia justru ingin membangun BUMN menjadi lebih sehat dan menjalankan fungsi negara.
Dalam siaran berita di sebuah stasiun televisi swasta pada Selasa (12/12/2023), Anies membantah akan membubarkan BUMN.
"Kami malah mengharapkan nanti di dalam BUMN itu dibangun kultur meritokratik. Dibangun kultur asesmen kinerja yang baik," kata Anies.
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri diklaim menyebut Presiden Joko Widodo sebagai bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI).
Sebuah video di TikTok menampilkan Megawati mengucapkan Jokowi PKI.
Video diambil dari klip pengumuman enam pasangan calon pada pemilihan gubernur (pilgub) di Kantor DPP PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, 7 Januari 2018.
Faktanya, Megawati membahas soal tuduhan yang menyebut PDI-P dan Jokowi adalah PKI. Ia justru membantah tuduhan tersebut.
Penelusuran selengkapnya dapat dibaca di sini.
Sebuah video di Facebook menyebutkan, capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menantang cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka berdebat secara terbuka.
Narasi itu muncul setelah pernyataan Gibran yang enggan menghadiri debat selain yang diadakan oleh KPU.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, video memuat judul yang tidak sesuai dengan isinya.