KOMPAS.com - Sebuah unggahan di Facebook mengeklaim bahwa Swiss merupakan negara pertama yang menghentikan penggunaan mamografi.
Mamografi merupakan pemeriksaan kelenjar payudara dengan menggunakan sinar X atau X-ray. Metode ini kerap digunakan untuk pendeteksian awal kanker payudara.
"Swiss negara pertama yang menghentikan Mammography," tulis akun Facebook ini pada 15 November 2023. Arsipnya dapat dilihat di sini.
Pengguna Facebook menyertakan unggahan berbahasa Slowakia soal dampak buruk penggunaan mamografi, antara lain menampilkan hasil positif kanker payudara yang keliru, memicu kanker dan tumor, dan sangat berbahaya bagi perempuan.
Lantas, benarkah narasi tersebut?
Dewan Medis Swiss pernah menyarankan penghentian mamografi sistematis.
Komite spesialis Dewan Medis Swiss pernah mengeluarkan rekomendasi untuk menyelidiki sejauh mana pemeriksaan mamografi sistematis memenuhi kriteria efektivitas, kegunaan, dan efisiensi yang ditetapkan oleh undang-undang asuransi kesehatan.
Mereka merekomendasikan penilaian medis menyeluruh dan mengidentifikasi dampak yang terjadi setelah menerima pemeriksaan mamografi. Para sponsor telah mengakui laporan tersebut dan peneliti telah memulai diskusi khusus dalam konteks tinjauan pasca-publikasi.
Tujuannya yakni menganalisis prosedur medis dari sudut pandang biaya dan manfaatnya, bukan untuk melarang.
Diansir AFP, juru bicara Kantor Federal untuk Kesehatan Masyarakat Swiss membantah adanya pelarangan penggunaan mamografi untuk pemeriksaan payudara.
"Mamografi sama sekali tidak dilarang di Swiss," katanya pada 2 November 2023.
"Ini (mamografi) ditanggung oleh asuransi kesehatan dan direkomendasikan untuk wanita berusia antara 40 dan 59 tahun setiap tahunnya dan untuk wanita berusia antara 60 dan 75 tahun setiap dua tahun," lanjutnya.
Mamografi menggunakan X-ray maka pasien akan terpapar sedikit radiasi pengion.
Institut Kesehatan Nasional AS (NIH) mencatat, bagi perempuan manfaat mamografi secara teratur lebih besar daripada risiko yang ditimbulkan oleh jumlah radiasi tersebut.
Risiko dosis radiasi lebih besar terjadi pada wanita yang lebih muda di bawah usia 40 tahun. Namun, dalam beberapa kasus, manfaat penggunaan mamografi untuk mendeteksi kanker payudara di bawah usia 40 tahun mungkin lebih besar daripada risiko paparan radiasi.