KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto memaparkan sejumlah gagasannya dalam debat pertama Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Adapun debat pertama Pilpres 2024 membahas mengenai pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, serta kerukunan warga.
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri beberapa pernyataan Prabowo dalam debat tersebut. Berikut hasil rangkuman cek fakta pernyataan Prabowo dalam debat pertama Pilpres 2024:
Prabowo Subianto menyebut harga kebutuhan di Indonesia masih terkendali. Hal ini menyebabkan Indonesia relatif aman dan damai.
"Perang di mana-mana. Di mana negara-negara begitu banyak yang terjadi perang saudara, Indonesia masih aman, Indonesia masih damai. Indonesia masih terkendali, harga-harga masih terkendali," kata Prabowo.
Faktanya:
Harga kebutuhan pokok di Indonesia trennya terus mengalami kenaikan. Sampai November 2023, komoditas pangan tetap menjadi penyumbang inflasi terbesar secara bulanan maupun tahunan.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, memperkirakan kenaikan harga pangan akan terus berlanjut sampai tahun depan, setidaknya sampai Februari 2024.
Sementara itu, Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat, harga sejumlah bahan pangan sudah melonjak lebih 10 persen sejak awal tahun 2023.
Selengkapnya baca di sini.
Prabowo menyatakan, Indonesia merupakan negara yang aman dan damai.
"Kita paham, kita mengerti, masih banyak kekurangan, tetapi kita harus bersyukur di tengah dunia yang penuh tantangan dan ketidakpastian, di mana terjadi perang di mana-mana. Di mana negara-negara begitu banyak yang terjadi perang saudara dan kerusuhan. Indonesia masih aman, Indonesia masih damai, Indonesia masih terkendali," kata Prabowo.
Faktanya:
Indonesia kini tidak masuk ke dalam lima besar negara yang paling damai di Asia Tenggara. Saat ini, Indonesia menempati peringkat enam atau peringkat 53 dunia dengan skor 1,829.
Kerusuhan di Papua Barat menjadi salah satu penyebab merosotnya peringkat Indonesia. Padahal, pada tahun 2018, Indonesia pernah menduduki peringkat empat Asia Tenggara.
Selengkapnya baca di sini
Prabowo mengatakan, petani di Jawa Tengah kesulitan mendapat pupuk.
“Menurut pandangan saya juga kelompok rentan itu juga termasuk para petani dan nelayan. Dan yang saya dapat, setelah saya keliling khususnya di Jawa Tengah, Pak Ganjar, petani-petani di situ sulit mendapatkan pupuk," kata Prabowo.
Faktanya:
Sejumlah petani di Jawa Tengah mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi.
Asmawi, Ketua Kelompok Tani (Gapoktan) Akur Tani Jaya Kota Tegal mengatakan, anggotanya sulit mendapatkan pupuk bersubsidi karena tidak mempunyai kartu tani.
Mereka pun terpaksa membeli pupuk bersubsidi dengan cara menumpang di kartu tani milik petani lain.