Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata dan Fakta: Menguji Pernyataan Anies pada Debat Perdana 12 Desember

Kompas.com - 15/12/2023, 08:48 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, menyebutkan beberapa klaim pada debat perdana Pemilu 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12/2023).

Anies antara lain menyinggung tentang kasus kematian Mega Suryani Dewi, ibu rumah tangga yang tewas dibunuh suaminya setelah laporan KDRT-nya tidak direspons cepat.

Ia juga menyebutkan tentang kasus kematian Harun Al Rasyid, remaja yang tewas dalam kerusuhan pasca pengumuman hasil Pemilu 2019 di kawasan Slipi, Jakarta Barat, pada 22 Mei 2019. Menurut Anies, sampai saat ini tidak ada kejelasan soal kasus kematian Harun Al Rasyid.

Klaim lain yang disampaikan Anies adalah terkait represivitas aparat penegak hukum dalam menghadapi kritik, dan turunnya kebebasan berbicara serta indeks demokrasi di Indonesia.

Tim Cek Fakta Kompas.com melakukan pemeriksaan fakta terhadap klaim-klaim yang disampaikan Anies selama debat perdana. Berikut rangkumannya:

1. Klaim laporan KDRT Mega Suryani diabaikan

Anies menyebutkan, Mega Suryani telah melaporkan KDRT sebulan sebelum tewas. Ia menyebut, laporan itu diabaikan dan Mega tewas dibunuh suaminya pada 7 September 2023.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, Mega memang sempat melaporkan kekerasan yang dilakukan suaminya ke polisi ke Polres Metro Bekasi sebulan sebelum tewas.

Namun, Polres Metro Bekasi membantah telah menghentikan laporan KDRT yang dilayangkan Mega. Polisi mengarahkan korban untuk melakukan visum.

Setelah menyerahkan hasil visum itu, Mega pulang. Ketika itu, Mega akan dipanggil kembali untuk diperiksa dan dimintai keterangan berkait laporannya.

Namun, Mega tidak hadir pada waktu yang ditentukan. Polisi mengaku mendapat pesan dari Mega bahwa ia tidak bisa datang karena sudah kembali dengan suaminya.

Kendati demikian, Komnas Perempuan menyoroti respons polisi dalam menangani kasus Mega, dan menilai bahwa aparat masih belum mengenali potensi femisida akibat KDRT.

Femisida merupakan pembunuhan terhadap perempuan yang dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung karena jenis kelamin atau gendernya.

2. Klaim ketidakjelasan kasus Harun Al Rasyid

Dalam debat perdana, Selasa (12/12/2023), Anies menghadirkan ayah Harun Al Rasyid. Anies mengatakan, sampai saat ini tidak ada kejelasan soal kasus kematian Harun.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, Divisi Humas Polri telah mengungkap penyebab kematian Harun Al Rasyid.

Ia disebut tewas akibat tembakan dari jarak sekitar 11 meter oleh penembak misterius.

Untuk menemukan identitas pelaku penembakan Harun, polisi menggunakan dua metode, yaitu teknologi face recognition dan voice analysis.

Namun, Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan berita atau informasi terbaru mengenai penuntasan kasus kematian Harun Al Rasyid.

3. Klaim represivitas pemerintah dalam menanggapi kritik

Anies mengatakan, ribuan anak bangsa yang mengkritik pemerintah justru dihadapi dengan kekerasan.

Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri sejumlah data yang relevan dengan klaim tersebut.

Berdasarkan data Freedom House, kebebasan berpendapat masyarakat sipil Indonesia pada 2023 mendapatkan skor 28/60. Skor tersebut membuat Indonesia termasuk dalam negara yang tidak sepenuhnya bebas untuk berpendapat.

Sementara itu, Komnas HAM mencatat bahwa selama tahun 2020-2021 terdapat 44 kasus terkait kebebasan berpendapat dan berekspresi.

Kemudian, laporan lembaga bantuan hukum (LBH) di beberapa kota kepada Amnesty International Indonesia mengungkap kekerasan polisi dalam penanganan unjuk rasa menolak omnibus law 2020.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com