Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata dan Fakta: Kumpulan Pernyataan Ganjar dalam Debat Perdana Pilpres

Kompas.com - 14/12/2023, 18:19 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Dalam debat pertama Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Tim Cek Fakta memeriksa sejumlah pernyataan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

Debat yang digelar di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12/2023) malam, mengusung tema pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.

Berikut rangkuman perbandingan pernyataan Ganjar dan hasil pemeriksaan fakta.

1. Pelayanan publik berkeadilan di Jawa Tengah

Ganjar mengeklaim, telah menciptakan pelayanan publik yang berkeadilan bagi perempuan dan disabilitas saat menjabat Gubernur Jawa Tengah selama 10 tahun.

Berdasarkan data Ombudsman RI 2022, sebanyak 34 kabupaten/kota dari 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah masuk zona hijau.

Zona hijau artinya memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi pada penyelenggaraan pelayanan publik. Hanya satu wilayah yang masuk zona kuning, yakni Kabupaten Purworejo.

Kepala Keasistenan Pencegahan Maladminstrasi Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Jawa Tengah, Bellinda W Dewanty, pada 2021 pernah menyatakan bahwa pelayanan publik bagi kaum difabel di Jawa Tengah masih minim.

2. Akses internet di NTT

Ganjar mengungkapkan, anak-anak muda di Nusa Tenggara Timur (NTT) kesulitan untuk mengakses internet, tidak seperti di Pulau Jawa.

Faktanya, berdasarkan data Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) periode 2021-2022 kontribusi pengguna internet tertinggi yakni di Jawa sebanyak 43,92 persen.

Penetrasi pengguna internet tertinggi juga masih didominasi di Pulau Jawa dalam survei terbaru APJII periode 10-27 Januari 2023.

Dosen FEB UIN Syarief Hidayatullah sekaligus peneliti isu korupsi dan good governance, Zuhairan Yunmi Yunan menyimpulkan, pengguna Internet di Indonesia timur kurang dari 5 persen.

3. Kerugian negara akibat korupsi

Ganjar mengatakan, kerugian negara akibat korupsi dalam 10 tahun terakhir mencapai Rp 230 triliun. Ia merujuk pada data Indonesia Corruption Watch (ICW).

Faktanya, total kerugian negara akibat korupsi dalam 10 tahun terakhir, dari 2013 sampai 2022, yakni Rp 209,32 triliun.

Angka itu didapat dari laporan tren vonis kasus korupsi yang diterbitkan ICW sejak 2013.

4. Pembangunan 27.000 puskesmas

Ganjar mengeklaim, kerugian negara akibat kasus korupsi dalam 10 tahun terakhir dapat digunakan untuk membangun 27.000 puskesmas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com