Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Nyamuk Wolbachia Tularkan Radang Otak Japanese Encephalitis

Kompas.com - 27/11/2023, 15:30 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Nyamuk berbakteri wolbachia diklaim dapat menularkan penyakit radang otak Japanese Enchepalitis.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim tersebut tidak benar atau hoaks.

Sebagai konteks, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memanfaatkan nyamuk berbakteri wolbachia untuk menekan penularan demam berdarah dengue (DBD).

Wolbachia adalah bakteri yang dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti, sehingga virus tersebut tidak akan menular ke tubuh manusia.

Selain itu, jika Aedes aegypti jantan yang telah diinfeksi wolbachia kawin dengan Aedes aegypti betina, maka virus dengue pada nyamuk betina akan terblokir.

Narasi yang beredar

Klaim nyamuk berbakteri wolbachia dapat menularkan radang otak Japanese Enchepalitis dibagikan oleh akun Facebook ini pada 24 November 2023.

Berikut narasi yang dibagikan:

KAMI MENOLAK...!!!
Apa mau negara ni ya pake sebar-sebar nyamuk apa, saya secara pribadi menolak penyebaran nyamuk wolbachia. Efeknya sangat berbahaya bisa menimbulkan penyakit lain seperti penyakit radang otak Japanese Encephalitis.
#Saveparapenolaksebarannyamuk
#TolakprogramWHO

Hoaks, nyamuk wolbachia menularkan radang otak Japanese EncephalitisScreenshot Hoaks, nyamuk wolbachia menularkan radang otak Japanese Encephalitis

Penelusuran Kompas.com

Setelah ditelusuri, tidak ditemukan bukti bahwa nyamuk berbakteri wolbachia dapat menimbulkan penyakit radang otak Japanese Enchepalitis.

Klaim itu dibantah peneliti dari Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Adi Utarini.

Utarini mengatakan, tidak ada kaitan antara radang otak Japanese Encephalitis dengan teknologi wolbachia yang digunakan pada nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD.

"Ternyata Japanese Enchephalitis ini nyamuknya berbeda (Culex) dan penyakitnya juga berbeda. Tidak ada kaitannya dengan teknologi wolbachia," kata Utarini, dalam diskusi daring, seperti diberitakan Antara, 20 November 2023.

Dilansir Kompas.com, radang otak Japanese Encephalitis merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Japanese encephalitis (JE) yang ditularkan oleh nyamuk.

Virus JE menular lewat gigitan nyamuk Culex tritaeniorhynchus yang terinfeksi. Virus ini tidak ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang umum menyebabkan DBD.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim bahwa nyamuk berbakteri wolbachia dapat menularkan penyakit radang otak Japanese Encephalitis adalah hoaks.

Wolbachia digunakan untuk menanggulangi DBD yang disebabkan nyamuk Aedes aegypti. Sementara, Japanese Encephalitis ditularkan oleh nyamuk Culex tritaeniorhynchus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

Hoaks atau Fakta
Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Kritik Kepemimpinan Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

[HOAKS] Ronaldo Kritik Kepemimpinan Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang karena Ada Kecurangan

[HOAKS] Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang karena Ada Kecurangan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] RSJ di Kendari Kebanjiran 50 Pasien akibat Efek Obat PCC

[HOAKS] RSJ di Kendari Kebanjiran 50 Pasien akibat Efek Obat PCC

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Tabung Elpiji Kosong Bisa Terisi Lagi Setelah Diguyur Air Panas

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Tabung Elpiji Kosong Bisa Terisi Lagi Setelah Diguyur Air Panas

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Bill Gates Lepaskan Nyamuk Penyebar Kaki Gajah di Bali

[VIDEO] Hoaks! Bill Gates Lepaskan Nyamuk Penyebar Kaki Gajah di Bali

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Najwa Shihab Wawancarai Beckham soal Bisnis Judi Online

[HOAKS] Najwa Shihab Wawancarai Beckham soal Bisnis Judi Online

Hoaks atau Fakta
Memanfaatkan Fitur Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Memanfaatkan Fitur Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com