KOMPAS.com - Sosok Julius Robert Oppenheimer kembali diperbincangkan lantaran sutradara Christopher Nolan mengangkat kisahnya ke layar lebar.
Robert merupakan salah satu ilmuwan yang berperan dalam menciptakan bom atom. Ia telah memperingatkan bahaya fatal dari senjata tersebut.
Namun, Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan bom atom terhadap Jepang dan menyebabkan ratusan ribu orang tewas pada akhir Perang Dunia II.
Pada 6 Agustus 1945, AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima, kemudian di Nagasaki pada 9 Agustus 1945.
International Campaign to Abolish Nuclear Weapons mencatat, 140.000 orang tewas akibat serangan di Hiroshima dan 74.000 korban jiwa di Nagasaki.
Pembuatan bom atom bermula dari sebuah proyek rahasia yang diberi nama Proyek Manhattan.
Pada Agustus 1942, Angkatan Darat AS mengorganisasi fisikawan Inggris dan AS untuk mencari cara dalam memanfaatkan energi nuklir demi kepentingan militer.
Robert diberi tanggung jawab untuk mendirikan dan mengelola laboratorium. Ia memilih dataran tinggi Los Alamos, dekat Santa Fe, New Mexico.
Dilansir New York Times, wilayah itu setidaknya memiliki 10 situs, termasuk gudang yang menyimpan uranium, laboratorium yang memisahkan atom, dan markas utama proyek.
Sedikitnya 5.000 orang datang dan pergi tiap hari untuk menyelesaikan pekerjaan. Adapun proyek Manhattan mempekerjakan lebih dari 130.000 orang.
Para ilmuwan terkemuka di Los Alamos dianggap berhasil setelah ledakan nuklir pertama, pada 16 Juli 1945, di Situs Trinity dekat Alamogordo, New Mexico.
Kendati demikian, Robert menyesal atas temuannya itu. Pascaserangan bom atom di Jepang, ia merasa bersalah atas tingginya angka kematian akibat senjata buatannya itu.
Bagaimana kisah selengkapnya? Simak dalam infografik berikut ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : Infografik: Robert Oppenheimer, Bapak https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.