KOMPAS.com - Boneka terkenal Barbie dimanfaatkan untuk kampanye politik, tetapi malah berujung misinformasi.
Kekeliruan ini bermula setelah pengguna media sosial mengunggah gambar produk boneka Barbie edisi aborsi.
Dalam unggahan, terlihat mainan yang diproduksi Mattel tersebut menampilkan Barbie yang sedang hamil, dilengkapi gunting besar dan bayi di sampingnya.
Salah satunya seperti yang diunggah akun Facebook ini pada 23 Juni 2022.
"Astaghfirullah...Boneka Barbie Abortion... Mulai beredar di Amerika dan bbrp negara Eropa... Mengajarkan anak2 bahwa praktek aborsi adalah hal yg normal...Subhanallah Naudzubillah..." tulisnya.
Lantas, benarkah ada boneka Barbie edisi aborsi?
Dikutip dari Snopes, perbincangan soal Barbie edisi aborsi bermula dari Wendy Davis, seorang pengacara dan mantan senator negara bagian Texas, Amerika Serikat (AS).
Pada pencalonannya untuk menjadi gubernur Texas, kandidat dari Partai Demokrat menyatakan sikap politiknya sebagai pro-aborsi. Davis mendorong perubahan kebijakan soal aborsi di Texas.
Di sisi lain, Partai Republik memiliki pandangan konservatif yang menentang aborsi atau disebut juga pro-life.
Pihak konservatif, yakni Erick Erickson dari RedState membuat sindiran di Twitter dan Fox News, dengan menyebut Davis sebagai "Barbie Aborsi".
Tidak hanya itu,l Jaksa Agung Texas Greg Abbott kemudian memberi julukan "Retard Barbie" kepada Davis.
Selama ini Barbie menjadi karakter fiksi sekaligus boneka mainan yang menjadi simbol perkara domestik dan karier perempuan.
Dilansir Majalah Time, sedikitnya ada 135 karier yang pernah dipakai dalam kostum Barbie.
Bahkan pernah ada boneka serupa Barbie dalam wujud Hillary Clinton, yang pernah bersaing sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat, pada 2008.
Nama Barbie dikooptasi oleh kaum konservatif untuk menentang pandangan kaum liberal yang pro-aborsi.