[HOAKS] Video Anak Perempuan Indonesia Dianiaya di China

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar sebuah video di media sosial yang menunjukkan seorang anak perempuan disuruh berlutut dan ditendang.

Narasi video menyebutkan, anak perempuan itu adalah pekerja Indonesia di China.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Video yang diklaim menunjukkan penyiksaan terhadap anak perempuan Indonesia di China dibagikan di Facebook oleh akun ini pada 14 Juni 2023.

Berikut narasi yang dibagikan:

Anak indonesia kerja di negara China korban para calo TKW, tapi sebaiknya di viralkan agar pelakunya tertangkap dan para pencari kerja yg akan di kirim ke luar negeri untuk ber-hati-hati

Video yang dibagikan berdurasi 2 menit 48 detik dan telah ditonton lebih dari 6.500 kali sejak diunggah.

Dalam video itu, tampak seorang anak perempuan berbaju abu-abu dibentak lalu disuruh bersimpuh. Tak lama berselang, anak perempuan itu ditendang dan dijambak hingga jatuh.

Screenshot Hoaks, video anak perempuan Indonesia disiksa di China

Penelusuran Kompas.com

Setelah ditelusuri, anak perempuan dalam video tersebut bukan pekerja Indonesia yang bekerja di China.

Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri kebenaran video itu dengan menggunakan teknik reverse image search.

Hasilnya, gambar serupa ditemukan dalam sebuah artikel yang diunggah di laman Baidu pada 20 Mei 2023.

Artikel itu menyebutkan, anak perempuan dalam video tersebut adalah siswi di sebuah sekolah di Provinsi Hunan China.

Siswi berusia 16 tahun itu mengalami perundungan karena dianggap telah bertingkah tidak sopan oleh "preman sekolah".

Akibat perundungan itu, anak tersebut menderita cidera mata dan gendang telinga, serta mengalami trauma psikis.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim menunjukkan anak perempuan asal Indonesia disiksa saat bekerja di China adalah hoaks.

Video itu adalah peristiwa perundungan terhadap seorang siswi berusia 16 tahun di sebuah sekolah di Provinsi Hunan, China.