KOMPAS.com - Hoaks politik semakin marak ditemukan di media sosial jelang pemilihan umum (pemilu), terutama ketika ada wacana Pemilu 2024 ditunda.
Sejumlah video hoaks di Facebook menggunakan pola serupa. Pola itu yakni membacakan artikel dari media daring, memasang beragam cuplikan video, tetapi konten yang ditampilkan tidak sesuai dengan judul.
Berikut rangkuman penelusuran fakta dari sejumlah hoaks yang ditemukan di media sosial sepanjang pekan ini.
Setelah pelaku pembunuhan berencana Ferdy Sambo mendapat vonis dari hakim, muncul klaim keliru bahwa mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri itu telah meninggal.
Salah satu video di Facebook menyebut bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri upacara pemakaman Sambo.
Padahal video itu hanya membacakan narasi dari pemberitaan Tribun Kaltim soal pengajuan banding atas hukuman mati Ferdy Sambo.
Dari hasil penelusuran Kompas.com, Rabu (1/3/2023), tidak ada cuplikan atau bagian yang membuktikan mengenai Jokowi yang hadir di pemakaman Sambo.
Belakangan masyarakat dihebohkan oleh kasus penganiayaan Mario Dandy Satrio terhadap D. Buntut dari kasus itu masyarakat menyoroti harta kekayaan ayah Dandy, Rafael Alun Trisambodo mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Di media sosial, muncul klaim yang menyebut bahwa Rafael telah ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Namun, narasi yang beredar hanya membacakan ulang pemberitaan soal KPK yang mengusut kepemilikan Jeep Rubicon dan Harley Davidson saat pemeriksaan harta kekayaan Rafael.
Sementara, cuplikannya diambil dari pemberitaan Kompas TV.
Faktanya, Rafael belum ditetapkan sebagai tersangka. Ia baru menjalani pemeriksaan aset yang dilaporkan melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Fakta selanjutnya dapat dilihat di sini.