Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/02/2023, 18:20 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pukulan keras menukik dan mematikan menjadi ciri khas pebulu tangkis legendaris Indonesia, Liem Swie King. Tak heran jika pria kelahiran Kudus, 28 Februari 1956, itu mendapat julukan "Raja Smes".

Smes milik King disebut-sebut sebagai salah satu yang terbaik dalam sejarah bulu tangkis, bahkan diakui sebagai pukulan yang paling agresif. Gaya smes melompat andalannya kerap menyulitkan lawan.

Dikutip dari Harian Kompas edisi 19 April 1979, Lembaga Kesehatan Olahraga Inggris mengembangkan penelitian tentang keistimewaan para pemain bulu tangkis Indonesia.

Baca juga: Liem Swie King, Kudus, dan Pahlawan Bulu Tangkis Masa Depan

Salah satunya yakni teknik smes Liem Swie King. Smes yang dilontarkan dengan memutar tubuh hampir ke belakang ala King itu diketahui membutuhkan keistimewaan otot perut.

King mengatakan, pukulannya itu tidak mudah ditiru. Untuk bisa melakukanya, seorang atlet membutuhkan latihan yang lama atau dipelajari sejak dini.

King mengaku tidak kahwatir jika ada negara lain yang berusaha mempelajari teknik smesnya. Sebab, ia yakin setiap pemain punya keistimewaan masing-masing, seperti halnya Rudy Hartono dengan pukulan lobnya.

“Ya saya tidak takut. Khawatir sih tidak, tapi sebaiknya kita juga harus memulai usaha semacam itu,” kata King, dikutip dari Harian Kompas edisi 26 Apri 1979.

King mengatakan, para pemain bulu tangkis Indonesia memiliki bakat yang alamiah, termasuk dirinya yang memiliki smes mematikan. Namun ia menekankan, bakat itu akan semakin terasah jika didukung dengan pembinaan yang maksimal.

All England 1976

King mempelajari bulu tangkis sejak usia dini dari sang ayah. Dalam Harian Kompas edisi 15 Agustus 1973 disebutkan bahwa dua kakaknya, Megah Inawati dan Idawati, merupakan atlet bulu tangkis Indonesia. Keduanya sangat berpengaruh terhadap karier King.

Untuk mengembangkan bakatnya, King bergabung dengan Persatuan Bulu Tangkis (PB) Djarum Kudus. Di PB Djarum, karier King pun terus menanjak, sehingga ia dipercaya untuk mewakili Indonesia di kancah internasional.

Nama Lim Swie King mulai melejit di kancah internasional pada All England 1976. King yang masih berusia 20 tahun berhasil melaju hingga final.

Langkah Lim Swie King ditumbangkan oleh seniornya yang kerap menjadi langganan juara, Rudy Hartono.

Baca juga: Raja Smes Liem Swie King dan Kontroversi Final All England 1978...

Kendati gagal juara, King mendapat pujian lewat permainannya yang cepat, berani, dan kerap melancarkan smes keras. King akhirnya memperoleh gelar All England pertamanya pada 1978 dengan menumbangkan Rudy Hartono di final.

Banyak orang menganggap bahwa Rudy sengaja mengalah. Sebab di pertandingan itu Rudy tidak bermain apik dan sering melakukan kesalahan.

Dikutip dari Harian Kompas edisi 20 Maret 1978, dari 30 poin yang diperoleh oleh King, 23 diantaranya berasal dari kesalahan kontrol oleh Rudy.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang 'Kartu Kabur Saat Demo'

[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang "Kartu Kabur Saat Demo"

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com