Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Masyarakat Cianjur Tasyakuran Setelah Bupati Herman Suherman Ditangkap KPK

Kompas.com - 03/01/2023, 20:02 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Kelompok masyarakat yang menyebut dirinya sebagai Acsenahumanis Respon Foundation melaporkan Bupati Cianjur Herman Suherman ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Herman dilaporkan ke KPK atas dugaan penyelewengan dana bantuan gempa.

Setelah laporan itu dilayangkan kepada KPK, di media sosial muncul unggahan yang mengeklaim bahwa Herman telah ditangkap KPK dan masyarakat merayakannya dengan makan bersama di Alun-alun Cianjur.

Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks. Video itu diambil pada 2018 dan tidak terkait dengan Bupati Cianjur yang sekarang, Herman Suherman.

Narasi yang beredar

Narasi yang menyebut bahwa masyarakat Cianjur merayakan penangkapan Bupati Herman Suherman muncul di Facebook. Salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini dan ini.

Akun tersebut membagikan sebuah video yang memperlihatkan sejumlah orang tengah makan bersama-sama di sebuah lapangan.

Dalam video salah satu warga yang datang mengatakan bahwa acara makan bersama itu merupakan acara tasyakuran atas tertangkapnya Bupati Cianjur oleh KPK. 

Sementara itu dalam video itu beberapa orang juga masuk ke Rumah Dinas Bupati Cianjur dan berfoto di bagian pendopo yang biasanya digunakan untuk pertemuan para pejabat di Cianjur.

Salah satu akun yang mengunggah video itu menuliskan keterangan demikian: 

ALHAMDULILLAH WARGA CIANJUR GEMBIRA DITENGAH MUSIBAH YG MENIMPA DAERAHNYA .
WARGA BERSUKA CITA SEJENAK MAKAN BERSAMA SETELAH BUPATI CIANJUR DARI KADER PDIP DITANGKAP KRN KORUPSI MENGELAPKAN DANA BANSOS & BANTUAN SOSIAL LAINNYA TUK KORBAN CIANJUR .

KOK TEGA2 YA ... BUPATI DARI PDIP KORUPSI BANTUAN TUK WARGA YG KESUSAHAN ..

Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut bahwa masyarakat Cianjur melakukan perayaan dengan makan bersama setelah Bupati Herman Suherman ditangkap KPKAkun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut bahwa masyarakat Cianjur melakukan perayaan dengan makan bersama setelah Bupati Herman Suherman ditangkap KPK

Penelusuran Kompas.com

Penelusuran yang dilakukan oleh Tim Cek Fakta Kompas.com, diketahui bahwa video itu diambil pada 2018 sebelum Herman Suherman menjabat sebagai Bupati Cianjur. Video itu identik dengan yang ada di YouTube Kompas TV ini.

Dalam keterangannya warga Cianjur berkumpul di alun-alun untuk merayakan tertangkapnya Irvan Rivano Muchtar yang saat itu menjabat sebagai Bupati Cianjur.

Irvan ditangkap KPK karena korupsi pemotongan dana alokasi khusus pendidikan. 

Para warga yang datang ke Alun-alun Cianjur membawa peralatan memasak dan akhirnya makan bersama orang-orang terdekat. Video itu tidak terkait dengan Bupati Cianjur saat ini, Herman Suherman.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

Hoaks atau Fakta
Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com