Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/12/2022, 20:03 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial mengeklaim bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membebaskan Bharada E yang merupakan salah satu terdakwa pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Dalam unggahan tersebut dijelaskan bahwa Ferdy Sambo yang merupakan dalang pembunuhan Brigadir J tidak terima dan mengancam Kapolri karena membebaskan Bharada E. 

Namun setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Narasi yang mengeklaim bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membebaskan Bharada E muncul di Facebook. Salah satunya dibagikan oleh akun ini.

Akun tersebut membagikan sebuah video berdurusai 6 menit 50 detik. Video itu berjudul :

KAPOLRI B3bask4n Barada E Sambo Ng4mvk T4k T3rima H1ngga 4ncam Listyo Sigit Begin1

Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebutkan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sogit membebaskan Bharada EAkun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebutkan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sogit membebaskan Bharada E

Penelusuran Kompas.com

Fakta mendasar yang perlu diketahui sampai saat ini sidang kasus pembunuhan Brigadir J masih berlangsung dan belum ada vonis kepada para terdakwa, termasuk Bharada E.

Dalam dakwaan jaksa penuntut umum,  disebutkan Bharada E telah melakukan perbuatan bersama-sama dengan Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky Rizal Wibowo (Bripka RR), dan Kuat Ma'ruf yang mengakibatkan Brigadir J tewas.

Sementara itu, dalam video yang beredar tidak ditemukan adanya informasi yang menyebutkan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membebaskan Bharada E.

Video tersebut lebih banyak menampilkan tentang hasil pemeriksaan psikologi Bharada E oleh saksi ahli psikologi forensik dari Asosiasi Psikolog Forensik Indonesia (Apsifor) Reni Kusumowardhani.

Kebanyakan klip video tersebut identik dengan yang ada di YouTube iNews ini.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya,  Reni mengungkapkan bahwa Bharada E memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi dan emosi yang tidak stabil.

Sikap kepatuhan tersebut dinilai Reni sebagai destructive opinion atau sifat yang bisa merusak apabila perintah yang diterima bisa merusak.

Reni menyampaikan, saat menerima perintah, Bharada E akan melihat perbedaan status antara dirinya sebagai bharada dan Ferdy Sambo sebagai jenderal polisi bintang dua.

Kesimpulan

Narasi yang menyebut bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit membebaskan Bharada E tidak benar atau hoaks.

Dalam video yang beredar antara judul dan isi tidak ada kesesuaian. Isi video justru lebih banyak menampilkan hasil pemeriksaan psikologi Bharada E. 

Sementara itu, hingga kini kasus pembunuhan Brigadir J masih terus berlangsung dan belum ada vonis kepada para terdakwa termasuk Bharada E.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Foto Ular Raksasa di Carolina Selatan

[HOAKS] Foto Ular Raksasa di Carolina Selatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

[HOAKS] Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden FIFA Minta Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Presiden FIFA Minta Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Undian Berhadiah 30 Motor dalam Rangka Ulang Tahun

[HOAKS] Undian Berhadiah 30 Motor dalam Rangka Ulang Tahun

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Wawancara Raffi Ahmad soal Situs Judi

[HOAKS] Video Wawancara Raffi Ahmad soal Situs Judi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ustaz Solmed Promosikan Situs Judi

[HOAKS] Video Ustaz Solmed Promosikan Situs Judi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks FIFA Ulang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks FIFA Ulang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Pria yang Kibarkan Bendera Palestina Bukan Raja Denmark

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Pria yang Kibarkan Bendera Palestina Bukan Raja Denmark

Hoaks atau Fakta
Kompilasi Foto Hewan Menakjubkan yang Dibuat dengan AI Generatif...

Kompilasi Foto Hewan Menakjubkan yang Dibuat dengan AI Generatif...

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ular Piton Menelan Anak Kecil

[HOAKS] Video Ular Piton Menelan Anak Kecil

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Video Hashim dan Prabowo Terkait Janji Politik Disajikan dalam Konteks Keliru

INFOGRAFIK: Video Hashim dan Prabowo Terkait Janji Politik Disajikan dalam Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
Cahaya Langit Aurora Tidak Terkait Eksperimen HAARP

Cahaya Langit Aurora Tidak Terkait Eksperimen HAARP

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Vladimir Putin Umumkan Rusia Akan Bersatu dengan Yaman

[HOAKS] Video Vladimir Putin Umumkan Rusia Akan Bersatu dengan Yaman

Hoaks atau Fakta
Hoaks Terkait Sandra Dewi, Dijemput Paksa Polisi dan Temuan Emas Batangan

Hoaks Terkait Sandra Dewi, Dijemput Paksa Polisi dan Temuan Emas Batangan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Warga Gaza Buat Video Rekayasa untuk Tarik Simpati

[HOAKS] Warga Gaza Buat Video Rekayasa untuk Tarik Simpati

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com