Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah tangkapan layar artikel mencatut nama Wakil Presiden Ma'ruf Amin beredar di media sosial.
Tangkapan layar artikel itu membahas mengenai aksi bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Bandung, pada (7/12/2022) lalu.
Dalam judul pemberitaan itu, Ma'ruf menyebut mengenai pelaku bom bunuh diri dari jaringan pesantren.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tangkapan layar itu tidak benar alias hoaks.
Tangkapan layar artikel soal Ma'ruf Amin yang mengaitkan pelaku bom bunuh diri di Bandung dengan jaringan pesantren, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut judul yang tertera:
Ma’ruf Amin kutuk bom bunuh diri di Bandung ini jaringan pesantren.
"Jangan sampai kutukan seluruh santri berbalik padamu pak tua," tulis salah satu akun pada Sabtu (10/12/2022).
Dari hasil penelusuran, Kompas.com tidak menemukan pernyataan Ma'ruf Amin yang mengaitkan kejadian bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar dengan jaringan pesantren.
Dalam tangkapan layar itu tertera nama penulis Delvira Hutabarat dengan tanggal terbit 7 Desember 2022 pukul 19.13 WIB.
Berdasarkan foto artikel, nama penulis, tanggal, dan jam terbit, ditemukan artikel identik di Liputan6.com. Kendati demikian, artikel itu tidak menyinggung mengenai jaringan pesantren.
Ma'ruf tidak menargetkan atau menyebut kelompok tertentu sebagai pelaku bom bunuh diri. Dia mengutuk keras peristiwa tersebut karena mencederai agama dan kemanusiaan.
Hal serupa juga diberitakan oleh Kompas.com, Rabu (7/12/2022). Melalui juru bicaranya, Masduki Baidlowi, Ma'ruf menyampaikan pernyataan terkait bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar.
"Wapres mengutuk keras ya terhadap peristiwa bom bunuh diri itu ya karena ini jelas-jelas mencederai nilai-nilai kemanusiaan, mencederai agama itu sendiri. Islam (mengharamkan) tindakan-tindakan yang tidak berperikemanusiaan," kata dia.
Tangkapan layar artikel soal Ma'ruf Amin yang mengaitkan pelaku bom bunuh diri di Bandung dengan jaringan pesantren, adalah hoaks.
Itu merupakan konten manipulasi, di mana sebuah tangkapan layar diedit sehingga menimbulkan narasi keliru.
Dalam pernyataan aslinya, Ma'ruf mengutuk tindakan bom bunuh diri karena mencederai agama dan kemanusiaan.
Dia tidak membuat pernyataan mengenai pesantren atau kelompok tertentu sebagai pelakunya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.