Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 September 1940: Italia Mulai Invasi Mesir, tetapi Kehilangan Libya-Ethiopia

Kompas.com - 13/09/2022, 14:14 WIB
Ahmad Suudi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perang Dunia II yang berlangsung sejak 1939 sampai 1945 tidak hanya berlangsung di Eropa, tetapi juga terjadi di Afrika. Jika Jerman menjadi aktor penting di Eropa, maka di Afrika ada Italia.

Dilansir dari History.com, pasukan Italia melewati perbatasan Libya ke Mesir pada 13 September 1940, untuk mencapai kejayaan yang mereka impikan.

Libya dikuasai Italia sejak 1912, dan Perdana Menteri Italia Benito Mussolini telah memindahkan puluhan ribu orang ke negara di wilayah utara Afrika itu.

Pengiriman warganya itu dilakukan untuk mengurangi kekhawatiran kelebihan populasi, dan dijadikan petani di lahan-lahan pertanian di Libya.

Baca juga: Mothers Cross, Upaya Rasis Hitler Memperbanyak Bayi-bayi Bangsa Arya

Ketika Italia terlibat Perang Dunia II, Mussolini memanfaatkan Libya untuk memperluas wilayah kekuasaan ke Mesir. Namun, musuh mereka sudah berada di Mesir, yakni pasukan Inggris.

Sebenarnya pasukan Inggris di Mesir ditugaskan untuk melindungi Terusan Suez, serta berjaga di pangkalan laut di Kota Alexandria dan Kota Port Said.

Namun, Adolf Hitler selaku pemimpin Nazi Jerman melihat kehadiran Inggris di Mesir sebagai ancaman bagi Italia yang rekannya di Blok Poros, sehingga menawarkan bantuan pasukan pada Mussolini.

Mussolini menolak tawaran bantuan itu untuk membuktikan kekuatan negaranya, memiliki pengaruhnya sendiri di wilayah Mediterania, serta keluar dari bayang-bayang Jerman.

Rodolfo Graziani yang merupakan jenderal Italia di Ethiopia yang juga wilayah invasi mereka, menasehati Mussolini bahwa pasukannya saja tak akan sanggup menaklukkan Mesir.

Mussolini menampik nasihat itu dan menyuruh Graziani berangkat berperang ke Mesir.

Menurut dia, invasi Jerman ke daratan Inggris yang sedang berlangsung akan melemahkan kekuatan Inggris di Mesir.

Baca juga: Benarkah Heinz Memasok Pasta Berbentuk Swastika ke Jerman Saat Perang Dunia II?

Kalah di Mesir, Libya, dan Ethiopia

Serangan dari timur Mesir oleh pasukan Italia itu ternyata tak sanggup menembus pertahanan Inggris. Justru mereka yang terdorong kembali ke barat.

Mussolini membuang rasa malunya dan meminta bantuan ke Hitler untuk mengatasi masalah itu. Hitler meskipun enggan tetap menyetujui, dan mengirimkan Jenderal Erwin Rommel.

Di sisi lain Inggris terus mendesak Italia semakin mundur ke Libya. Strategi defensif Italia yang dipimpin Rommel dari Jerman, kemudian berhasil mendorong Inggris mundur ke Mesir.

Mussolini kembali berambisi menguasai Mesir dan pasukannya maju lagi.

Di sisi lain Inggris semakin kuat setelah mendapatkan pasokan dari Amerika Serikat, kepemimpinan Jenderal Bernard Montgomery, serta pasukan dari India, Afrika Selatan dan Selandia Baru.

Terjadilah Pertempuran El Alamein di wilayah Mesir pada tanggal 1 Juli 1942, yang dimenangkan Inggris.

Setahun kemudian, setelah Mesir, Libya dan Ethiopia dikuasai, Inggris semakin fokus menyerbu Italia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang 'Kartu Kabur Saat Demo'

[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang "Kartu Kabur Saat Demo"

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com