KOMPAS.com - Ratu Elizabeth II meninggal dunia pada 8 September 2022 dalam usia 96 tahun. Dia menjadi salah satu pemimpin Kerajaan Inggris Raya dengan masa berkuasa terlama, yakni 70 tahun.
Kepergiannya membuat banyak orang kembali menaruh perhatian terhadap kehidupan Ratu Elizabeth II, termasuk riwayat silsilahnya.
Salah satu rumor lama yang kembali menyeruak setelah kematiannya adalah bahwa Ratu Elizabeth II memiliki hubungan kekerabatan dengan Nabi Muhammad SAW.
Dilansir dari History, rumor bahwa Ratu Elizabeth II memiliki hubungan kekerabatan dengan Nabi Muhammad SAW telah beredar cukup lama, yakni sejak 1986.
Rumor itu kembali diperbincangkan pada 2018 setelah tabloid Inggris, The Daily Mail dan The Daily Express, mengutip pemberitaan media Maroko, Al Ousboue, yang mengeklaim Elizabeth II memiliki garis keturunan dengan Nabi Muhammad SAW.
Kematian Elizabeth II pada September 2022 membuat rumor lama itu kembali menjadi perbincangan. Namun, bagaimana sebenarnya rumor itu bermula?
Menurut History, rumor itu bermula dari sebuah surat yang ditulis Harold B Brooks-Baker dari penerbit Burke's Peerage, yang menerbitkan buku tentang bangsawan Inggris.
"Orang Inggris sedikit yang mengetahui bahwa darah Muhammad mengalir di pembuluh darah sang ratu," tulis Brooks-Baker kepada Perdana Menteri Inggris saat itu, Margaret Thatcher.
Brooks-Baker menghubungkan Ratu Elizabeth II dengan Nabi Muhammad SAW melalui Putri Zaida dari Sevilla, seorang putri Muslim dari abad ke-11 yang masuk Kristen dan menjadi selir Raja Alfonso VI dari Kastilia.
Namun, tidak jelas apakah Zaida benar-benar memiliki garis keturunan dengan Nabi Muhammad atau tidak.
Abdelhamid Al-Aouni, sejarawan yang menulis artikel untuk Al-Ousboue, percaya ada garis keturunan yang menghubungkan Elizabeth II dengan Muhammad.
Menggunakan Zaida sebagai pengaitnya, ia merunut silsilah Elizabeth II hingga 43 generasi sampai ke Nabi Muhammad.
Namun, klaim Brooks-Baker diragukan sebagian pihak. Sebab, otoritas kerajaan dikenal lihai "mengelabui" media dan mengeluarkan klaim yang tidak berdasarkan fakta.
"Keuntungannya yang besar bagi jurnalis adalah dia (Brooks-Baker) selalu siap untuk membuat komentar yang menarik. Kerugiannya adalah dia sering salah,” tulis The Telegraph dalam obituari 2005.
Dilansir dari Snopes.com, klaim bahwa Elizabeth II memiliki hubungan dengan Nabi Muhammad lebih dari sekadar rumor atau kesalahpahaman sederhana.