KOMPAS.com - Gagasan persatuan antara berbagai bangsa di muka bumi dimulai saat Piagam Atlantik dibahas Presiden Amerika Serikat (AS) Franklin Delano Roosevelt (1882-1945) dan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill (1874-1965) pada 9-12 Agustus 1941.
Piagam yang mendorong masing-masing negaranya menghormati kemerdekaan lain, menolak penjajahan, dan mengehntikan invasi itu akhirnya menjadi dasar pendirian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dilansir dari History.com, Presiden ke-28 AS Woodrow Wilson (1856-1924) merupakan orang yang aktif mempromosikan PBB pada negara-negara lain.
Wilson mendesak pimpinan Perancis, Inggris dan Italia untuk membuat kovenan membentuk PBB, demi menyelesaikan konflik antar negara hingga tak sampai menjadi perang.
Baca juga: Piagam Atlantik, Disahkan secara Rahasia hingga Jadi Landasan Berdirinya PBB
Hal itu dia sampaikan dalam acara Konferensi Perdamaian Paris yang digelar pada Januari 1919 untuk mengakhiri Perang Dunia I (1914-1918).
Wilson berharap akan adanya sebuah badan internasional yang membantu menyelesaikan konflik internasional dan mencegah terjadinya perang berdarah.
Analisisnya terhadap Perang Dunia I menghasilkan kesimpulan bahwa keamanan nasional AS memiliki kaitan erat dengan stabilitas internasional. Maka bagi AS, stabilitas internasional penting untuk dibangun.
Wilson melanjutkan langkahnya di dalam negeri dengan menyampaikan niatnya itu pada Kongres AS. Gagasannya tentang pembentukan PBB ditolak keras mayoritas Partai Republik di Kongres.
Penolakan itu mereka berikan dengan alasan terdapat potensi besar munculnya ketidakjelasan perjanjian dan celah hukum yang mengganggu kedaulatan nasional AS.
Tidak bersedia mundur dengan idenya, Wilson berupaya mencari dukungan dari rakyat untuk mewujudkan asosiasi negara-negara yang akan aktif secara internasional itu.
Dia memulai sebuah tur khusus ke berbagai wilayah pada 3 September 1919, yang juga bertujuan untuk mengajak siapa pun untuk mendukung gagasan badan internasional itu.
Baca juga: Sejarah Hari Populasi Dunia dan Cara PBB Menyikapi Ledakan Jumlah Penduduk...