KOMPAS.com - Minat masyarakat Indonesia terhadap kendaraan listrik atau electronic vehicle (EV) mengalami peningkatan.
Diberitakan Kompas.com pada 11 Agustus 2022, hal tersebut terlihat dari data Google Trends selama setahun (2020-2021) yang memperlihatkan penelusuran terkait kendaraan listrik naik 300 persen di Indonesia.
Google mencatat masyarakat banyak melakukan pencarian di platform Google Search dan YouTube, di mana topik terkait kendaraan hibrida naik 53 persen dan mobil listrik baik 60 persen di YouTube.
Selain itu, volume penelusuran kendaraan listrik di Google 30 persen lebih tinggi daripada penelusuran untuk SUV dan hatchback dari Agustus 2021 sampai Juli 2022.
Minat tinggi masyarakat terhadap kendaraan listrik, khususnya kendaraan roda dua, dibarengi dengan munculnya sejumlah informasi menyesatkan di media sosial.
Salah satu jenis informasi menyesatkan itu adalah program giveaway kendaraan listrik roda dua yang mencatut nama sejumlah perusahaan.
Program giveaway palsu itu mencatut, antara lain, perusahaan sepeda listrik Volta Indonesia, perusahaan sepeda motor listrik Gesits Indonesia, dan peritel Alfamart.
Ketiga perusahaan itu diklaim mengadakan giveaway kendaraan listrik gratis kepada pengguna Facebook secara acak, dengan mengikuti sejumlah ketentuan.
Berikut sejumlah promo giveaway kendaraan listrik yang telah dipastikan palsu dari hasil konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com:
1. Hoaks giveaway 15 sepeda listrik dari Volta Indonesia
Diberitakan Kompas.com, Kamis (1/9/2022) beredar informasi di media sosial Facebook yang mengeklaim perusahaan sepeda listrik Volta Indonesia membagikan 15 unit sepeda listrik.
Dalam informasi yang beredar, sepeda listrik akan dibagikan secara acak kepada pengguna Facebook yang memberikan komentar dan membagikan informasi giveaway tersebut.
Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi customer service (CS) Volta Indonesia untuk mengonfirmasi informasi giveaway tersebut.
CS Volta Indonesia mengatakan bahwa hadiah 15 unit sepeda listrik gratis mengatasnamakan Volta Indonesia adalah hoaks.
"Untuk informasi tersebut tidak benar, dan infonya bukan dari akun resmi Volta," demikian penjelasan CS Volta Indonesia.