Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Brasil Minta MA Mendakwa Bolsonaro karena Disinformasi Covid-19

Kompas.com - 19/08/2022, 14:01 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Polisi federal Brasil mengirim surat ke Mahkamah Agung negara tersebut untuk meminta Presiden Jair Bolsonaro diinterogasi dan didakwa atas penghasutan.

Pernyataan dan tanggapan antisains dari Bolsonaro menggiring informasi palsu tentang wabah virus corona yang telah menewaskan lebih dari 680.000 warga Brasil, termasuk klaim palsu tentang hubungan antara AIDS dan vaksin Covid-19.

Dilansir dari The Guardian, Kamis (18/8/2022), Bolsonaro menganggap Covid-19 sebagai penyakit sejenis flu ringan.

Kongres pun menyelidiki populis sayap kanan yang dituduh sengaja menunda pembelian vaksin dan mempromosikan pengobatan alternatif, seperti hidroksiklorokuin.

Disinformasi soal masker

Pada Rabu (17/8/2022), seorang penyelidik senior polisi federal menulis surat kepada Mahkamah Agung untuk meminta Bolsonaro diinterogasi dan didakwa atas kejahatan penghasutan yang mendorong orang lain melakukan pelanggaran.

Dakwaan tersebut bisa membuatnya dihukum enam bulan penjara.

Salah satu yang diperkarakan polisi adalah tindakan penghasutan Bolsonaro melalui siaran YouTube dan Facebook, di mana unggahan itu telah dihapus.

Dalam siaran itu, Bolsonaro secara keliru mengeklaim masker mengakibatkan kematian selama pandemi influenza pada 1918.

"(Presiden) secara langsung, spontan, dan sadar menyebarkan disinformasi bahwa korban flu Spanyol sebenarnya meninggal akibat pneumonia bakteri yang disebabkan oleh penggunaan masker, menanamkan di benak pemirsa benar-benar disinsentif untuk menggunakannya dalam perang melawan Covid di saat wajib menggunakan masker," tulis laporan polisi.

Disinformasi soal vaksin dan AIDS

Melalui siaran langsung yang sama, Bolsonaro juga mengklaim secara keliru studi yang dilakukan pemerintah di Inggris terkait sindrom defisiensi imun akut atau AIDS.

Kantor berita Brasil melaporkan bahwa Presiden Bolsonaro mengatakan informasi yang dia kutip berasal dari sebuah artikel di majalah Exame. Namun, artikel Exame tidak ada hubungannya dengan data Inggris yang disebutkan Bolsonaro.

Dliansir dari Fullfact, 5 November 2021, print out data yang ditunjukkan oleh Bolsonaro dalam siaran langsung ternyata bersumber dari sebuah blog yang menyalin artikel situs Expose yang diterbitkan pada 15 Oktober 2021.

Dia mengeklaim bahwa orang yang mendapat dosis vaksin lengkap rentan mengembangkan AIDS.

Kepala imunisasi Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) Mary Ramsay mengatakan ada kesalahpahaman atau manipulasi yang disengaja dari data yang disajikan.

"Untuk membuat data kami tidak mudah disalahartikan, Badan Keamanan Kesehatan Inggris telah bekerja dengan Otoritas Statistik Inggris untuk memperbarui beberapa tabel data dan deskripsi dalam laporan, khususnya seputar tingkat infeksi pada kelompok yang divaksinasi dan tidak divaksinasi," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

Hoaks atau Fakta
Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com