KOMPAS.com - Laporan transparansi moderasi konten TikTok periode Januari-Maret 2022, memuat data mengenai tindakan yang mereka lakukan terhadap akun palsu, spam, dan video yang memuat misinformasi.
Minsinformasi, spam, dan interaksi palsu masuk dalam kategori yang melanggar integritas dan keaslian dalam pedoman komunitas TikTok.
TikTok hanya menemukan 0,6 persen video yang kedapatan melanggar kebijakan integritas dan keaslian dari 142.057.644 video yang telah mendapat tindakan.
Meski jumlahnya tidak mendomintasi, tetapi keberadaan akun palsu dan spam tetap menjadi sorotan dalam upaya moderasi konten.
TikTok melakukan tindakan untuk menghapus dan mencegah keterlibatan akun palsu dalam beberapa fitur, seperti jumlah like, pengikut, serta permintaan petemanan.
TikTok mengawasi akun yang tidak autentik dan melakukan tindakan berikut:
Selain melakukan tindakan terhadap keterlibatan palsu di platformnya, TikTok juga menghapus akun dan aktivitas spam.
TikTok menghapus video yang dibuat oleh akun-akun palsu tersebut berdasarkan kebijakan spam dari pedoman komunitas TikTok.
TikTok memiliki kebijakan tegas untuk melindungi pengguna dari konten palsu, menipu, atau menyesatkan, termasuk iklan.
Akun pengiklan dan konten iklan harus mematuhi panduan komunitas dan panduan iklan, yang sudah ditentukan.
Selama Januari-Maret 2022, volume total iklan yang dihapus karena melanggar kebijakan dan panduan iklan didapati meningkat.
Penyebabnya adalah perubahan dalam pendekatan TikTok pada penegakan pelanggaran iklan dan penguatan kemampuan penegakan di level akun.
Sebelumnya, saat sebuah akun didapati melanggar kebijakan, seluruh lalu lintas iklan yang terkait dengan akun tersebut diblokir.
Adapun TikTok menghapus 5.485.827 iklan dan 8.715.899 iklan yang dihapus tanpa tindakan terhadap akun.
Sebagai catatan, selain menghapus akun karena spam, TikTok juga menghapus video yang dibuat oleh akun-akun tersebut.