Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mirip Spider-Man, Laba-Laba Ternyata Juga Bisa Deteksi Bahaya Tanpa Melihat

Kompas.com - 12/08/2022, 16:16 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peter Parker alias Spider-Man adalah karakter pahlawan fiksi dari Marvel yang mendapatkan kekuatannya karena gigitan laba-laba radioaktif.

Dalam komik dan filmnya, Spider-man digambarkan memiliki kekuatan fisik melebihi manusia normal, mampu menembakkan jaring laba-laba, dan juga reflek luar biasa tangkas.

Tak kalah menarik, Spider-Man juga memiliki kemampuan yang disebut Spider-Sense, yang membuatnya mampu merasakan bahaya atau serangan yang mengarah kepadanya.

Di dunia nyata, kemampuan mirip Spider-Sense ini ternyata juga dimiliki oleh laba-laba.

Laba-laba mampu deteksi bahaya

Dilansir dari Fauna Facts, kemampuan mirip Spider-Sense ini ternyata dimiliki laba-laba berkat rambut halus di kaki mereka yang disebut trichobothria.

Rambut halus ini digunakan laba-laba untuk mendeteksi gerakan di sekitar mereka, terutama gerakan di udara.

Trichobothria responsif terhadap gerakan di udara di sekitar laba-laba sehingga begitu seekor binatang terbang, mereka terpicu dan mengirimkan sinyal ke otak laba-laba bahwa ada binatang yang terbang lewat.

Rambut halus ini juga sangat sensitif, karena mereka dapat menangkap gerakan sekecil apa pun yang terjadi di dekat laba-laba.

Hal ini membuat laba-laba mampu mendapatkan informasi akurat tentang keberadaan hewan lain di sekitar mereka, terutama predator terbang dan serangga.

Berkat sensitivitas tinggi dari rambut ini, laba-laba juga dapat mengetahui dari arah mana hewan itu bergerak dan ukurannya, tanpa harus menggunakan matanya.

Trichobothria berfungsi seperti telinga raksasa

Dilansir dari Wired, sebuah penelitian pada 2011 menunjukkan bahwa trichobothria berfungsi atau bekerja seperti sebuah telinga raksasa bagi laba-laba.

Para peneliti di masa lalu mengira setiap rambut bertindak sebagai satu-kesatuan, seperti rambut yang ditemukan di koklea telinga bagian dalam manusia.

Namun, penelitian yang dipublikasikan di Journal of the Royal Society Interface pada 14 Desember 2011 menunjukkan, setiap helai rambut trichobothria bekerja seperti telinga tunggal dan bersama-sama mengubah kerangka luar laba-laba menjadi satu telinga raksasa.

Rambut-rambut tersebut merespons paling baik terhadap suara antara sekitar 40 Hz, gemuruh bass yang rendah, dan 600 Hz, atau setara suara klakson mobil (telinga manusia dapat mendeteksi antara 20 Hz dan 20.000 Hz).

"Mereka (trichobothria) beroperasi seperti filter band-pass atau mikrofon, tidak seperti rambut di telinga manusia," kata Brice Bathellier, ahli fisika dari Institut Patologi Molekuler di Wina, Austria, yang terlibat dalam penelitian itu.

Bathellier mengatakan, setiap helai rambut berfungsi sebagai telinga tunggal yang menyaring setiap suara yang diterima dan membidik informasi yang relevan secara biologis, seperti lompatan jangkrik yang tidak waspada atau laba-laba yang menyelinap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

Hoaks atau Fakta
Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com