KOMPAS.com - Hari ini 28 tahun lalu, tepatnya 7 Juni 1994, merupakan momen bersejarah di mana ping pertama kali masuk ke Indonesia.
Di masa sekarang, sebagian besar masyarakat menganggap ping sebagai kebiasaan untuk memulai chat.
Namun, ping pertama yang masuk ke Indonesia menjadi catatan sejarah tersendiri bagi perkembangan internet di tanah air.
Ping merupakan singkatan dari Packet Internet Network Groper. Ping sebenarnya berfungsi untuk mengecek status dalam sebuah jaringan berbasis transfer control protocol/internet protocol (TCP/IP).
IPTEKnet menjadi organisasi pertama di Indonesia yang terkoneksi ke internet dengan teknologi TCP/IP dan berhasil menerima ping dari luar negeri.
Ping itu dikirim oleh seseorang bernama Randy Bush dari Portland, Oregon, Amerika Serikat (AS) yang kemudian dilaporkan ke rekan-rekan di Natonal Science Foundation (NSF) Amerika Serikat.
Baca juga: Waspadai Link Scam Mengatanamakan KAI
Proses ini didokumentasikan di nsrc.org. Dalam laporan sambungan IP pertama Indonesia dari IPTEKnet tercatat leased line 64 Kbps membutuhkan waktu ping sekitar 750 ms dari Amerika Serikat.
Internet mengubah banyak hal di dunia, hingga menjadi kebutuhan dasar masyarakat urban.
Lantas, bagaimana sejarah perkembangan Internet di Indonesia?
Semua bermula pada 1968, ketika Departemen Pertahanan AS meneliti dan mengembangkan jaringan yang disebut ARPAnet. Jaringan ini memungkinkan komputer dari berbagai merek dapat saling berkomunikasi.
Untuk meningkatkan jaringan fisik, ilmuwan di dunia mengembangkan protokol komunikasi yang disebut TCP/IP.
Khusus untuk situasi Indonesia yang dulunya jauh dari "pusat" internet, pengembangan berusaha dilakukan sejak 1983 oleh Pusat Ilmu Komputer Universitas Indonesia (UI).
Dilansir dari Harian Kompas, 21 Mei 1995, jaringan ini dinamakan UInet.
Baca juga: [HOAKS] Antena 5G di Peru Diturunkan karena Masyarakat Sadar Bahayanya