Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Ping Pertama ke Indonesia, Awal Masuknya Internet ke Tanah Air

Kompas.com - 07/06/2022, 15:48 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 28 tahun lalu, tepatnya 7 Juni 1994, merupakan momen bersejarah di mana ping pertama kali masuk ke Indonesia.

Di masa sekarang, sebagian besar masyarakat menganggap ping sebagai kebiasaan untuk memulai chat.

Namun, ping pertama yang masuk ke Indonesia menjadi catatan sejarah tersendiri bagi perkembangan internet di tanah air.

Ping merupakan singkatan dari Packet Internet Network Groper. Ping sebenarnya berfungsi untuk mengecek status dalam sebuah jaringan berbasis transfer control protocol/internet protocol (TCP/IP).

IPTEKnet menjadi organisasi pertama di Indonesia yang terkoneksi ke internet dengan teknologi TCP/IP dan berhasil menerima ping dari luar negeri.

Ping itu dikirim oleh seseorang bernama Randy Bush dari Portland, Oregon, Amerika Serikat (AS) yang kemudian dilaporkan ke rekan-rekan di Natonal Science Foundation (NSF) Amerika Serikat.

Baca juga: Waspadai Link Scam Mengatanamakan KAI

Proses ini didokumentasikan di nsrc.org. Dalam laporan sambungan IP pertama Indonesia dari IPTEKnet tercatat leased line 64 Kbps membutuhkan waktu ping sekitar 750 ms dari Amerika Serikat.

Internet mengubah banyak hal di dunia, hingga menjadi kebutuhan dasar masyarakat urban.

Lantas, bagaimana sejarah perkembangan Internet di Indonesia?

Awalnya hanya dipakai akademisi

Semua bermula pada 1968, ketika Departemen Pertahanan AS meneliti dan mengembangkan jaringan yang disebut ARPAnet. Jaringan ini memungkinkan komputer dari berbagai merek dapat saling berkomunikasi.

Untuk meningkatkan jaringan fisik, ilmuwan di dunia mengembangkan protokol komunikasi yang disebut TCP/IP.

Khusus untuk situasi Indonesia yang dulunya jauh dari "pusat" internet, pengembangan berusaha dilakukan sejak 1983 oleh Pusat Ilmu Komputer Universitas Indonesia (UI).

Dilansir dari Harian Kompas, 21 Mei 1995, jaringan ini dinamakan UInet.

Baca juga: [HOAKS] Antena 5G di Peru Diturunkan karena Masyarakat Sadar Bahayanya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

Hoaks atau Fakta
Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Kritik Kepemimpinan Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

[HOAKS] Ronaldo Kritik Kepemimpinan Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang karena Ada Kecurangan

[HOAKS] Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang karena Ada Kecurangan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] RSJ di Kendari Kebanjiran 50 Pasien akibat Efek Obat PCC

[HOAKS] RSJ di Kendari Kebanjiran 50 Pasien akibat Efek Obat PCC

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Tabung Elpiji Kosong Bisa Terisi Lagi Setelah Diguyur Air Panas

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Tabung Elpiji Kosong Bisa Terisi Lagi Setelah Diguyur Air Panas

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Bill Gates Lepaskan Nyamuk Penyebar Kaki Gajah di Bali

[VIDEO] Hoaks! Bill Gates Lepaskan Nyamuk Penyebar Kaki Gajah di Bali

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Najwa Shihab Wawancarai Beckham soal Bisnis Judi Online

[HOAKS] Najwa Shihab Wawancarai Beckham soal Bisnis Judi Online

Hoaks atau Fakta
Memanfaatkan Fitur Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Memanfaatkan Fitur Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com