Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
kKOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial yang mengaitkan monkeypox atau cacar monyet dengan vaksin dan VAIDS.
Disebutkan, gejala cacar monyet dan VAIDS identik.
Berdasarkan konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar alias hoaks.
Informasi yang mengaitkan monkeypox atau cacar monyet dengan vaksin dan VAIDS, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
"Orang yang mengambil 2 dan lebih suntikan mendapatkan VAIDS, Herpes Zoster yang WHO sebut Monkeypox!" tulis salah satu akun dalam terjemahan bahasa Indonesia.
Sementara, akun lainnya mengunggah gambar anak yang menderita cacar dengan narasi berikut:
Monkeypox is VAIDS. Look at the pics below.
1st - Pic is monkeypox in Africa
2nd - Pic is AIDS
3rd - Pic is what the first person this year that got monkeypox looks like
Also the other internal symptoms are identical too
Dalam bahasa Indonesia berarti:
Cacar monyet adalah VAIDS. Lihat gambar di bawah.
Gambar pertama adalah cacar monyet di Afrika
Gambar kedua adalah AIDS
Gambar ketiga adalah penampakan orang pertama di tahun ini yang terkena cacar monyet
Pula gejala internal lainnya juga identik
VAIDS (Vaccine Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan istilah yang kerap digunakan oleh kelompok antivaksin untuk menarasikan bahaya vaksin Covid-19.
Kompas.com pada 19 Februari 2022 menelusuri narasi serupa hingga disimpulkan, tidak ada bukti yang menunjukkan adanya imunodefisiensi terkait dengan vaksin Covid-19.
Kandungan dalam vaksin Covid-19 tidak menyebabkan AIDS. Sebaliknya, vaksin dirancang untuk merangsang antibodi agar belajar dan mengenali virus yang telah dilemahkan sebelumnya, sehingga seseorang lebih kebal terhadap suatu penyakit.
Profesor Penyakit Menular di Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania dan Direktur Medis Penn Global Medicine, Stephen Gluckman MD mengatakan, tidak ada virus atau kondisi medis yang dinamakan VAIDS.
Selain itu, tidak ada bukti yang menunjukkan adanya imunodefisiensi terkait dengan vaksin Covid-19.
Hal serupa juga disampaikan oleh epidemiolog Indonesia untuk Griffith University Australia, Dicky Budiman. AIDS merupakan kondisi penyakit kronis yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV).