Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Kartini Berkirim Surat dengan Sahabat Pena di Belanda?

Kompas.com - 22/04/2022, 09:16 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peninggalan Raden Ajeng Kartini yang masih dikenang dan dipelajari hingga sekarang adalah surat-suratnya kepada kawan penanya di Belanda.

Kartini, yang menolak disebut dengan gelar kebangsawanannya, memiliki cita-cita untuk mengenyam pendidikan tinggi dan menjadi perempuan "modern".

Namun, ia harus tunduk pada norma-norma sosial yang berlaku pada zamannya, yakni menjadi seorang perempuan yang tinggal di rumah dan mengurus rumah tangga.

Meski demikian, Kartini tak begitu saja menyerah pada tuntutan kewajaran masyarakat.

Kartini memilih untuk membuka cakrawala bagi dirinya sendiri, dan ia melakukannya dengan sepucuk surat.

Baca juga: Sejak Kapan Foto Kartini Berjilbab dan Berkacamata Beredar di Internet?

Cara Kartini berkirim surat

Sejarawan sekaligus pendiri Komunitas Historia Indonesia, Asep Kambali mengatakan, Kartini berkirim surat kepada sahabat penanya menggunakan layanan pos yang dimiliki oleh Pemerintah Hindia Belanda.

Menurut Asep, jawatan pos di Hindia Belanda sudah berdiri sejak 1746. Saat itu, surat dari Hindia Belanda dikirim ke Belanda menggunakan kapal yang juga membawa hasil bumi, seperti rempah-rempah.

Asep mengatakan, layanan pos pada saat itu dapat diakses oleh semua kalangan, tidak terbatas untuk pejabat Pemerintah Hindia Belanda saja.

Namun, latar belakang Kartini yang berdarah ningrat membuatnya mampu lebih mudah mengakses layanan itu.

"Sebenarnya semua bisa akses asal punya uang. Karena pos itu sudah jadi bisnis. Jadi itu sudah jadi jawatan, jadi perusahaan. Maka pos ini, siapa pun bisa menggunakan asal dia punya uang, mampu untuk membayar jasa dari pengiriman itu," kata Asep saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/4/2022).

Baca juga: Panggil Aku Kartini Saja, Potret Kekaguman Pramoedya...

Asep menuturkan, surat menjadi medium yang dipilih Kartini untuk berkomunikasi dengan sahabatnya di luar negeri karena dengan surat ia bisa mengungkapkan apa saja secara lugas.

"Kartini mengungkapkan perasaannya, kekesalannya, protesnya itu lewat surat kepada teman-temannya. Karena cara itu yang paling ampuh. Orang enggak ada yang tahu tapi pesan bisa sampai," tuturnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Kompaspedia, sampai di akhir usianya (1904) tercatat ada 246 surat tinggalan Kartini yang tersimpan di luar negeri.

Dari surat sejumlah itu, kemudian dianalisis 155 surat yang kemudian dicetak dan dipublikasikan sebagai buku Door Duisternis tot Licht atau Habis Gelap Terbitlah Terang.

Dari surat-suratnya Kartini membaca apa saja dengan teliti, sambil membuat catatan-catatan. Perhatiannya tak hanya semata soal emansipasi perempuan, tetapi juga masalah sosial umum.

Ia melihat perjuangan perempuan agar memperoleh kebebasan, otonomi, dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Data dan Fakta
Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com