KOMPAS.com - Minggu sore, bagi seorang pembawa acara radio seperti Russ Gibb, tentunya menjadi waktu yang tepat untuk bekerja lebih santai.
Gibb merupakan persona radio yang populer di WKNR-FM di Detroit, Amerika Serikat. Meskipun, dia lebih dikenal sebagai disc jockey di klub Grande Ballroom yang dia dirikan.
Namun, pada Minggu sore itu, 12 Oktober 1969, sebuah dering telepon tidak hanya mengusik kerja santainya, namun kelak memicu berkembangnya hoaks terbesar dalam sejarah rock and roll dunia.
"Kriiinnggg...."
Setelah telepon diangkat, seorang remaja di ujung sana berkata: "Saya dengar Paul McCartney sudah mati".
Pernyataan itu tentu mengejutkan. Namun, tak ada yang baru di bawah matahari, sehingga Gibb pun menjawab santai: "Tidak, tidak benar itu. Biasanya kabar kematian artis hanya PR stunt agar artis tetap populer".
Baca juga: PT Barnum, The Greatest Showman, Pembuat Hoaks Terbesar Sepanjang Sejarah
Akan tetapi, si anak itu tidak mau berhenti tanpa berupaya memberi bukti. Dia kemudian meminta Gibb memutar lagu "Revolution 9" dari album The Beatles (1968), yang lebih dikenal sebagai White Album.
Uniknya, penelepon misterius itu minta lagu itu diputar secara terbalik.
Russ Gibb pun menuruti kemauan anak itu. Setelah beberapa detik, muncul sebuah kalimat dalam bahasa Inggris yang membuatnya terkejut: "Turn me on, dead man..." (Hidupkan aku, orang mati.)
Baca juga: The Great Moon Hoax, Hoaks Terlaris Abad ke-19
Sejak "pesan misterius" dari lagu The Beatles itu mengudara, stasiun radio itu kebanjiran telepon yang penasaran akan kebenaran kabar itu.
Beberapa hari setelah itu, Russ Gibb terus diminta bosnya untuk memutar lagu The Beatles, secara terbalik atau mencari pesan misterius lainnya.