Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2030 Umat Islam Rayakan 2 Kali Ramadhan dalam Setahun, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 17/04/2022, 15:02 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Umat Islam saat ini tengah menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan 1443 Hijriyah. Setiap tahun pada kalender masehi, pada umumnya umat Islam merayakan kedatangan bulan suci Ramadhan satu kali dalam setahun.

Namun, fenomena yang cukup langka bisa terjadi pada tahun 2030. Di tahun tersebut, umat Islam bisa merayakan bulan suci Ramadhan dua kali dalam setahun. Itu artinya, akan ada dua kali ibadah puasa Ramadhan dalam satu tahun.

Hal tersebut diungkapkan oleh astronom asal Arab Saudi Khaled al-Zaqaq pada Senin (11/4/2022).

Baca juga: Tahun 2030 Bulan Ramadhan Akan Berlangsung 2 Kali, Ini Penjelasan LIPI

Dilansir dari The National News, Dr Hasan Al Hariri selaku Kepala Eksekutif Grup Astronomi Dubai juga mengatakan bahwa umat Muslim akan bertemu dengan bulan suci Ramadhan sebanyak 2 kali di tahun 2030, yakni pada Januari dan Desember 2030.

Meski begitu, fenomena ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, bulan Ramadhan juga pernah jatuh dua kali dalam setahun pada 1965 dan 1997. Fenomena ini diperkirakan akan terjadi lagi pada 2030 dan 2063 mendatang.

Penjelasan LIPI

Melansir Kompas.com (3/5/2021), Peneliti Pusat Sains dan Antariksa Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Andi Pangerang mengatakan, bulan Ramadhan bisa berlangsung dua kali dalam setahun di tahun 2030.

"Pada tahun 2030 nanti, fase bulan baru awal Ramadhan tanggal 4 Januari pukul 09.49.23 WIB (1451 H) dan 25 Desember 00.32.04 WIB (1452 H)," kata Andi.

"Sehingga 1 Ramadhan 1451 H jatuh pada 5 Januari 2030 dan 1 Ramadhan 1452 H jatuh pada 26 Desember 2030," imbuhnya.

Andi menuturkan, pada tahun 1997, 1 Ramadhan 1417 Hijriyah bertepatan dengan dengan 11 Januari. Lalu di penghujung tahun, yakni 31 Desember 1997, umat Muslim sudah merayakan kedatangan 1 Ramadhan 1418 Hijriyah.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Kulit Kering selama Bulan Ramadhan

Siklus 32-33 tahun sekali

Andi menjelaskan, jika dilihat dari polanya, fenomena dua kali Ramadhan dalam satu tahun terjadi antara 32 atau 33 tahun sekali.

"Seperti kita tahu, rata-rata periode sinodis Bulan (Bulan segaris dengan Matahari) setiap 29,53 hari sekali. Berarti 1 tahun Hijriah rata-rata 354,37 hari. Jika 1 tahun Masehi rata-rata 365,24 hari, (jadi) selisihnya hampir 11 hari," jelas Andi.

"365,24 ÷ 11 = 33 tahun sekali, terkadang 33, terkadang 32," sambungnya.

Lebih lanjut Andi pun menuturkan, untuk menentukan jatuhnya bulan baru pada tahun Hijriah perlu perhitungan khusus, sedangkan pada tahun Masehi tidak demikian.

"Ya karena berbasis ketampakan bulan dan ketidakteraturan gerak bulan, maka perlu dihitung dan dikonfirmasi dengan pengamatan," pungkasnya.

(Sumber:Kompas.com/Luthfia Ayu Azanella, Alinda Hardiantoro | Editor: Rizal Setyo Nugroho)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com