Mitos dan Keunikan Kucing Bermata Biru, Ini Faktanya

KOMPAS.com - Ada beberapa jenis kucing memiliki mata biru yang cerah menjadi daya tarik bagi pemilik hingga kucing ras lainnya.

Kucing bermata biru seringkali identik dengan kucing berbulu putih. Namun ternyata ada banyak jenis ras kucing bermata biru dengan warna bulu yang beraagam.

Melansir dari Kitten toob, Sabtu (9/4/2022), berikut ini merupakan beberapa fakta menarik seputar kucing dengan mata berwarna biru.

Jenis ras kucing mata biru

Ada beberapa jenis ras kucing yang dapat memiliki mata berwarna biru, diantaranya adalah:

Balinese: Jenis kucing ini merupakan mutasi kucing siam dengan bulu panjang. Kedua ras ini berbagi karakteristik yang sama namun kucing balinese memiliki bulu yang lebih lembut seperti sutera.

• Birman: Birman dengan mata biru adalah salah satu jenis kucing yang menggemaskan.
• Himalaya: Perkawinan antara kucing siam dan persia ini memiliki mata biru yang cerah.
• Javanese: Selain dikenal karena memiliki mata biru, ras ini juga memiliki tubuh kuat dan berotot
• Ojos Azules: Ras ini cukup langka, ciri khasnya memiliki bulu berwarna gelap.

Baca juga: 8 Ras Kucing yang Menyerupai Macan

Selain 5 kucing diatas, ras kucing Ragdolls, Siam, Snowshoe dan Tonkinese juga memiliki mata berwarna biru yang indah.

Mitos kucing mata biru

Warna bulu atau warna mata kucing seringkali dikaitkan dengan mitos-mitos. Contohnya saja jika ada kucing berwarna hitam dan putih melintas di depanmu itu berarti keberuntungan akan datang.

Mitos lain yang cukup populer adalah tentang kucing hitam yang selalu dikaitkan dengan hal yang buruk.

Jika ada kucing hitam bermata biru melintasi jalan mu, itu dapat berarti nasib buruk bisa saja muncul.

Begitu pula dengan kucing putih dengan warna mata biru, dipercaya jika kamu memelihara kucing ini maka ia akan membawa banyak keberuntungan.

Mitosnya rentan buta

Beberapa orang berpikir jika kucing dengan mata berwarna biru rentan buta dari pada kucing lainnya, namun ternyata ini tidak benar.

Meskipun mereka mungkin berisiko lebih besar untuk mengalami tuli kongenital, tidak ada riwayat kasus kebutaan dengan persentase lebih banyak daripada kucing lainnya.

Lahir dengan mata biru

Ras kucing siam, dan beberapa jenis ras kucing memiliki gen resesif. Kucing-kucing ini mewarisi gen bermata biru dari induknya.

Saat lahir mereka akan memiliki mata berwarna biru, ketika beranjak dewasa warna mata mereka bisa berubah ataupun tetap sama.

Umumnya mata kucing akan berubah warna pada saat kucing berumur 1 bulan. Warna biru akan berubah menjadi kuning, emas bahkan warna-warni.

Tidak menutup kemungkinan mata kucing tetap berwarna biru atau berubah menjadi rona biru yang baru.

Rentan mengalami tuli

Baca juga: 7 Fakta Menarik Soal Kucing Bermata Biru

Kucing bermata biru sering kali dianggap tuli, faktanya masalah pendengaran ini merupakan penyakit turunan pada ras dengan bulu putih.

Kucing putih dengan mata berwarna hijau atau kuning mungkin mengalami masalah pendengaran ini. Namun kemungkinan ini semakin besar jika kucing putih memiliki kedua iris mata berwarna biru.

Penelitian menunjukkan jika warna biru pada mata kucing ini berhubungan dengan fungsi telinga.

Asal muasal warna biru pada mata kucing

Warna mata pada kucing ditentukan oleh pigmen yang disebut melanin. Pigment ini mempengaruhi warna mata, bulu dan kulit.

Jumlah melanin pada kucing dipengaruhi oleh induk dan gen nya.

1. Kucing yang memiliki mata biru yang indah memiliki tingkat melanin yang lebih rendah di matanya.
2. Kucing bermata hijau memiliki jumlah melanin sedang .
3. Kucing bermata coklat memiliki jumlah melanin paling banyak.

Tidak selalu dimiliki oleh kucing putih

Baca juga: 6 Ras Kucing Bermata Biru yang Indah dan Menggemaskan

Meskipun kita seringkali melihat kucing dengan mata biru memiliki bulu berwarna putih, nyatanya warna mata ini juga bisa dimiliki kucing dengan warna bulu lainnya.

Contohnya saja ras Birman yang memiliki bulu berwarna coklat, krem bahkan merah dengan mata biru yang mencolok.

(Sumber: Kompas.com Penulis Lolita Valda Claudia | Editor Lolita Valda Claudia)