Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelebihan dan Kekurangan Bata Ringan atau Hebel

Kompas.com - 19/03/2022, 18:30 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Bata ringan atau hebel saat ini banyak dipilih sebagai bahan material pembuatan dinding atau tembok.

Bata ringan memang tergolong material bangunan yang lebih baru, apalagi jika dibandingkan dengan bata merah.

Meski begitu, bata ringan memiliki berbagai kelebihan yang membuat banyak orang lebih memilih material tersebut untuk membangun atau merenovasi rumahnya.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Minggu (13/3/2022), berikut ini kelebihan dan kekurangan bata ringan atau hebel.

Apa itu bata ringan?

Bata ringan (hebel, bata putih) adalah bata yang terbuat dari adonan pasir silika, semen, batu kapur, gypsum, air, dan aluminium bubuk, yang diawetkan dengan cara dipanaskan dan diberi tekanan tinggi menggunakan mesin autoclave.

Baca juga: Kriteria Rumah Layak Huni, Apakah Rumah Anda Termasuk?

Bata ringan memiliki ukuran yang lebih besar dibanding bata merah, sehingga dapat membuat pengerjaan konstruksi dinding menjadi lebih cepat.

Sesuai namanya, bata ringan memiliki bobot yang cukup ringan, namun tetap solid, sehingga dapat tahan terhadap guncangan.

Fungsi bata ringan

Bata ringan dapat digunakan untuk bagian eksterior dan interior bangunan. Material ini juga dapat diwarnai menggunakan campuran struktur atau papan plastik.

Alasan bata ringan disebut hebel

Hebel adalah nama perusahaan yang memproduksi bata ringan. Hebel adalah merek dagang dan perusahaan yang pertama kali memproduksi bata ringan pada tahun 1995, yaitu PT hebel Indonesia.

Setelah PT Hebel Indonesia tidak memproduksi hebel, penyebutan hebel yang merujuk bata ringan tetap digunakan oleh sebagian masyarakat.

Baca juga: Selalu Cek 4 Barang Ini di Rumah, Bisa Menyebabkan Kebakaran Jika Teledor

Kelebihan bata ringan

Secara garis besar, kelebihan bata ringan adalah membuat proses pemasangan atau pembuatan dinding bangunan menjadi lebih cepat.

Selain itu, bata ringan juga memiliki daya tahan seperti beton, mampu menjadi isolator (meminimalisasi hantaran panas yang berlebih), dan tidak perlu plesteran yang tebal (umumnya hanya 2,5 cm).

Bata ringan juga kedap air dan tahan api, mempunyai ketahanan terhadap gempa, serta menghemat biaya pembangunan.

Kekurangan bata ringan

Penggunaan bata ringan dapat membuang sisa yang banyak untuk permukaan tanggung, sehingga menimbulkan pemborosan.

Selain itu, pemasangan bata ringan memerlukan bahan perekat khusus, yakni semen instan. Diperlukan juga keahlian khusus untuk memasang bata ringan.

Kekurangan bata ringan lainnya adalah proses pengeringan yang lama jika terkena air saat proses pemasangan.

(Penulis: Abdul Haris Maulana)

Sumber: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com