Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Akan Ada Vaksin Dosis Keempat di Indonesia? Ini Penjelasan Kemenkes

Kompas.com - 26/02/2022, 10:30 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Belum semua masyarakat menerima vaksin Covid-19 dosis ketiga atau vaksin booster, kini muncul kabar akan adanya vaksinasi dosis keempat di Indonesia.

Akan tetapi, jika memang vaksin dosis keempat akan disalurkan di Indonesia, tentu tidak dalam waktu dekat dan telah melewati berbagai studi ilmiah.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono, dalam diskusi yang digelar Radio Kesehatan Kemenkes, Rabu (23/2/2022).

Menurut Dante, Indonesia tidak menutup kemungkinan melakukan vaksinasi booster dosis keempat pada masa yang akan datang jika memang dibutuhkan berdasarkan studi ilmiah.

Akan tetapi, Dante mengatakan, vaksinasi booster dosis keempat tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.

Baca juga: 2,4 Juta Orang Harus Ulangi Vaksin Dosis-1, Kemenkes Sebut karena Efikasinya Menurun

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Jumat (25/2/2022), Dante mengatakan, pemerintah masih mengejar cakupan vaksinasi dosis pertama dan kedua yang dijadwalkan selesai pada Juni 2022.

"Kita masih melakukan equal policy, itu yang kita (pemerintah) kejar dulu, supaya bisa memproteksi masyarakat yang mendapatkan vaksinasi primer," kata Dante.

Seperti yang diketahui, vaksinasi booster bertujuan untuk memberikan proteksi tambahan karena penurunan perlindungan dari vaksin dosis kedua.

"Kemudian kita bisa evaluasi dengan uji klinik epidemologi, kita memerlukan booster keempat atau tidak. Bukan tidak mungkin booster keempat itu diperlukan, tapi bukan sekarang waktunya," ujar Dante.

Fakta-fakta vaksin dosis keempat:

1. Vaksin dosis keempat tingkatkan kekebalan yang menurun

Salah satu yang membuat vaksin booster atau vaksin Covid-19 dosis keempat dibutuhkan adalah antibodi dapat menurun setelah beberapa bulan vaksinasi.

Baca juga: Sertifikat Vaksin Internasional Kemenkes, Fungsi dan Cara Downloadnya

Dilansir dari Time melalui KOMPAS.com, antibodi penerima vaksin booster Moderna mulai berkurang terhadap Omicron setelah enam bulan.

Setelah mencapai puncaknya pada sebulan setelah vaksinasi, tingkat antibodi penetralisir turun hingga 6,3 kali lipat.

2. Orang pertama yang menerima vaksin dosis keempat

Seorang ahli bedah jantung di Israel, Prof Jacob Lavee dari rumah sakit Sheba, telah mendapat suntikan vaksin Covid-19 dosis keempat dalam sebuah uji coba pada 27 Desember 2021.

Lavee diklaim menjadi orang sehat pertama di dunia yang mendapat suntikan vaksin dosis keempat yang disetujui secara medis.

Suntikan dosis keempat itu diadakan dalam rangka studi untuk menguji efektivitas suntikan tambahan. Vaksin yang digunakan adalah Pfizer BioNTech, inokulasi yang digunakan di Israel.

“Saya melakukan ini dengan sepenuh hati karena dua alasan, pertama untuk melindungi diri saya sendiri, dan yang tidak kalah penting, keinginan saya untuk menghindari penularan penyakit kepada pasien," kata Lavee.

Baca juga: Indonesia Kini Punya Sertifikat Vaksin Internasional, Begini Cara Aksesnya

3. Penelitian vaksin dosis keempat

Penelitian mengenai vaksin Covid-19 dosis keempat pertama kali dilakukan saat Lavee menerimanya. Eksperimen itu berlangsung sekira 6 bulan.

Studi itu menguji efektivitas vaksin dosis keempat untuk tingkat antibodi, mencegah penularan, dan memeriksa keamanannya.

Dilansir dari Nature melalui KOMPAS.com, uji coba yang dilakukan Israel menunjukkan bahwa vaksinasi dosis keempat meningkatkan antibodi namun hanya memberikan sedikit perlindungan ekstra terhadap infeksi SARS-CoV-2.

Studi itu pun dipublikasikan di server pracetak medRxiv pada 15 Februari tanpa tinjauan sejawat.

Menurut ahli imunologi komputasi di University of New South Wales di Sydney, Australia, Miles Davenport, vaksin mRNA saat ini mencapai "batas kekebalan" setelah dosis ketiga.

Dosis selanjutnya mungkin hanya akan memulihkan kekebalan yang hilang dari waktu ke waktu.

Dokter dan peneliti penyakit menular di Sheba Medical Center di Ramat Gan, Gili Regev-Yochay mengatakan, vaksin booster sangat penting.

“Dosis ketiga sangat, sangat penting,” kata Gili.

Meski begitu, orang yang masih muda, sehat, dan tidak memiliki faktor risiko, mungkin tidak akan mendapat banyak manfaat dari dosis keempat saat terinfeksi Covid-19 varian Omicron.

Baca juga: Studi: Vaksin Booster Beri Perlindungan terhadap Delta dan Omicron

Dosis keempat lebih bermanfaat untuk orang yang berisiko lebih tinggi mengalami gejala parah.

Para peneliti menjelaskan, setelah menerima vaksin dosis ketiga, antibodi dapat mencegah virus Corona varian Omicron agar tidak menginfeksi sel, tetapi tidak sebaik ketika berhadapan dengan varian Delta.

Setelah dosis keempat, antibodi meningkat saat berhadapan dengan Omicron tapi tidak lebih dari potensinya terhadap Delta.

Sebelumnya, Regev-Yochay dan rekan-rekannya mendaftarkan 274 petugas kesehatan dalam uji klinis pada akhir tahun 2021.

Para petugas kesehatan diberi suntikan keempat vaksin mRNA setidaknya empat bulan setelah pemberian vaksin dosis ketiga.

4. Negara yang melakukan vaksinasi dosis keempat

Beberapa negara telah melakukan vaksinasi Covid-19 dosis keempat. Adapun beberapa negara yang sudah melakukan vaksinasi dosis keempat antara lain Israel, Italia, dan Swedia.

Israel selama ini dikenal sebagai negara pionir vaksinasi Covid-19. Negara tersebut menjadi salah satu negara yang menyalurkan vaksin Covid-19 ke penduduknya secara cepat.

Dari total populasi sebanyak 9,4 juta, lebih dari 600.000 orang Israel telah menerima vaksin dosis keempat.

Direktur Kementerian Kesehatan Israel, Nachman Ash menyebutkan bahwa vaksin Pfizer dosis keempat dapat meningkatkan antibodi.

Peningkatan tersebut mencapai antara tiga sampai lima kali lipat dibandingkan orang yang hanya menerima tiga dosis vaksin.

Sementara itu, Italia berencana melakukan vaksinasi dosis keempat untuk orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Menurut pejabat setempat, setidaknya jarak suntik antara vaksin dosis keempat dengan vaksin dosis ketiga adalah 120 hari.

Kementerian Kesehatan Italia mengatakan bahwa keputusan rekomendasi vaksin dosis keempat disampaikan untuk menunjukkan masih tingginya penularan virus Corona.

Swedia pun menyalurkan vaksin Covid-19 dosis keempat untuk warga lanjut usia di atas 80 tahun yang tinggal di panti jompo atau di rumah pada 14 Februari 2022 lalu.

Kepala ahli epidemiologi negara Skandinavia, Anders Tegnell mengatakan, vaksin dosis keempat akan meningkatkan perlindungan tubuh dari gejala parah akibat infeksi virus Corona.

Dilansir dari NPR melalui KOMPAS.com, Chili juga menawarkan dosis keempat kepada warganya yang berusia di atas 55 tahun yang telah mendapatkan dosis ketiga lebih dari lima bulan lalu.

(Penulis: Nur Fitriatus Shalihah | Editor: Rendika Ferri Kurniawan)

Sumber: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com