Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Buta Usai Divaksin, Ini yang Dialami Joko Santoso Warga Malang

Kompas.com - 04/12/2021, 07:43 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Seorang warga Kota Malang, Joko Santoso mengalami efek samping usai mendapatkan vaksinasi Covid-19 berjenis mRNA, AstraZeneca pada 3 September lalu.

Pria 38 tahun ini kehilangan pekerjaannya sebagai kuli bangunan akibat penglihatan yang terbatas. Ia sempat mengalami kebutaan, tak bisa melihat sama sekali.

Kejadian ini bermula saat Joko mengikuti vaksinasi yang bertempat di rumah ketua RW setempat, pada 3 September 2021.

Saat itu, warga Jalan Burung Gereja RT 002 RW 002 Kelurahan Arjowinangon, Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang.

Joko mengaku sempat mual dan muntah usai disuntik vaksin. Sebelum vaksin, dia sudah sempat menjalani skrining dan kondisi Joko saat itu normal.

Dia juga tidak pernah mengalami keluhan penglihatan sebelum disuntik vaksin. "Enggak pernah, normal-normal saja," kata Joko, saat ditemui di rumahnya, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (2/12/2021).

Baca juga: Kisah Joko Santoso Alami Kebutaan Usai Divaksin: Saat Bangun Tidur Kok Gelap Gulita...

Tak bisa melihat sama sekali

Namun, pada Sabtu 4 September 2021 atau keesokan harinya, Joko menyadari menyadari dirinya mengalami kebutaan.

Saat dibangunkan istrinya untuk bekerja sebagai kuli bangunan, pandangannya sudah gelap.

"Saat itu saya sudah disiapkan bontot (bekal) untuk kerja. Sudah siap semua, tapi saya dibangunin kok gelap gulita. Saya tanya, jam berapa ini Bu (istri) kok masih gelap. Sudah waktunya kerja (jawab istrinya). Kok gelap," kata dia.

Dua bulan tak ada kejelasan, sang istri, Titik Andayani, mengunggah cerita yang dialami suaminya di grup Facebook pada 29 November 2021. Ia menulis status di grup Facebook Komunitas Peduli Malang Raya (Asli Malang).

Titik memberanikan diri bercerita di media sosial lantaran jengkel karena merasa pemerintah tidak memberi solusi untuk suaminya yang mengalami gangguan penglihatan setelah divaksin.

"Mulai September awal sampai November, terus selanjutnya ini gimana. Lama-lama saya kan jengkel, ditulis saja gitu (di akun Facebook)," kata dia.

Titik juga sudah meminta kesempatan pekerjaan yang sesuai dengan kondisi suaminya.

Sebab, dengan penglihatan yang terbatas, suaminya tidak memungkinkan lagi untuk bekerja seperti sebelumnya.

"Saya sudah mengajukan, saya minta diberi pekerjaan yang sekiranya cocok dengan kondisi suami saya. Itu katanya masih dipikirkan," kata dia.

Setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Joko sudah bisa melihat.

Namun, penglihatannya belum berfungsi normal dan hanya bisa melihat dengan warna hitam dan putih.

Baca juga: Kronologi Joko Santoso Tidak Bisa Melihat Sehari Setelah Divaksin Covid-19

Vaksinasi berjalan sesuai prosedur

Pemerintah Kota Malang menyatakan bahwa vaksinasi terhadap Joko berjalan sesuai prosedur.

Sebelum disuntik, Joko menjalani pemeriksaan kesehatan atau skrining. Hasilnya, tidak ada kendala kesehatan pada diri Joko.

"Vaksin pukul 10 dan sudah dilakukan skrining tentu. Jadi kadar gulanya gimana, riwayat sakitnya gimana. Ditanya semuanya, dan dicek semuanya baik-baik saja, maka dia lolos," kata Wali Kota Malang, Sutiaji, dalam keterangan video yang diterima Kompas.com, Jumat (3/12/2021) malam.

Tidak lama setelahnya, Joko muntah dan mengalami pusing. Sore harinya, penglihatannya mulai kabur dan besok paginya, dia tidak bisa melihat apapun.

Setelah itu, Joko dibawa ke rumah sakit. Dia menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.

Hasil pemeriksaan awal belum bisa memastikan apakah kebutaan itu akibat dari vaksin. "Dicek di sana tidak ada masalah dan tidak ada gejala-gejala yang menunjukkan bahwa ini akibat vaksin atau tidak, belum ditemukan," ujar dia.

Setelah menjalani perawatan di RSSA, penglihatan Joko mulai pulih tapi belum maksimal. Dia sudah bisa melihat tapi masih terbatas pada hitam dan putih. Penglihatannya belum bisa mendeteksi warna.

Masih dalam observasi

Pemerintah Kota Malang belum bisa memastikan apakah kebutaan yang dialami Joko merupakan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) vaksinasi Covid-19 atau bukan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif mengatakan, kasus tersebut sedang dalam proses analisa.

"Masih dalam analisa tim ahli klinis," kata Husnul, melalui pesan singkat.

Saat ini, Komisi Nasional (Komnas) KIPI sedang memeriksa riwayat kasus tersebut. "Ini akan kami lakukan terus menerus, komunikasi dan konsultasi kepada provinsi dan pusat. Bahkan, hari ini, tim dari kami diminta paparan ke pemerintah provinsi, dalam hal ini KIPI di tingkat provinsi dan pusat untuk dilihat nanti riwayatnya," imbuh Sutiaji.

Baca juga: Kata Pemkot Malang soal Joko Santoso yang Tidak Bisa Melihat Setelah Divaksin Covid-19

 

Imbau warga agar tidak takut divaksin

Selain itu, Sutiaji meminta masyarakat Kota Malang tidak takut divaksin akibat kasus tersebut. Serta tidak mengkaitkan apakah hal tersebut adalah akibat vaksin atau tidak.

"Kami bertanggungjawab dari segi sosial dan medis juga kelangsungan hidup Pak Joko Santoso," kata dia.

Sutiaji mengatakan, capaian vaksinasi di Kota Malang sudah 98 persen untuk dosis pertama dan sekitar 70 persen untuk dosis kedua.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Malang, Andi Hartik | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com