Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perbedaan Gejala Pseudogout dan Asam Urat, serta Cara Mengobatinya

KOMPAS.com - Pseudogout adalah radang sendi (arthritis) akibat adanya kristal di dalam cairan sinovial, yakni cairan yang berfungsi untuk melumasi sendi.

Penyakit tersebut dinamakan pseudogout karena gejala yang dialami penderitanya mirip dengan gejala penyakit gout atau asam urat.

Kedua penyakit tersebut memang memiliki penyebab yang sama, yakni akumulasi kristal di persendian. Akan tetapi, pseudogout dan asam urat juga memiliki perbedaan yang cukup menonjol.

Pseudogout disebabkan oleh adanya kristal kalsium pirofosfat, sedangkan gout merupakan penyakit yang timbul akibat adanya kristal asam urat.

Oleh sebab itu, dalam dunia medis, pseudogout dikenal dengan sebutan calcium pyrophosphate deposition (CPPD) disease.

Meski begitu, dilansir dari Mayo Clinic melalui KOMPAS.com, para ahli belum mengetahui penyebab terbentuknya kristal kalsium pirofosfat di tulang rawan dan cairan sinoval.

Para peneliti menduga bahwa kristal-kristal itu semakin banyak terbentuk seiring bertambahnya usia.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Senin (15/11/2021), Arthritis Foundation menemukan bahwa hampir setengah dari jumlah kasus pseudogout terjadi pada orang berusia di atas 85 tahun.

Pseudogout juga diyakini sebagai kondisi genetik, karena tak sedikit pasien yang mengidap penyakit tersebut akibat faktor keturunan.

Selain itu, faktor lain yang dapat berkontribusi bagi munculnya penyakit pseudogout yakni:

- Hipotiroidisme atau tiroid yang kurang aktif.

- Hiperparatiroidisme atau kelenjar paratiroid yang terlalu aktif.

- Kelebihan zat besi dalam darah.

- Hiperkalsemia atau terlalu banyak kalsium dalam darah.

- Kekurangan magnesium.

- Dehidrasi.

- Hemofilia, yakni gangguan pada sistem pembekuan darah.

- Ochronosis (penyakit jaringan ikat).

Cara mengobati pseudogout

Sampai saat ini, para peneliti belum menemukan perawatan yang tepat untuk mengatasi endapan kristal penyebab pseudogout.

Adapun perawatan yang bisa dilakukan oleh pengidap pseudogout sebatas mengurangi peradangan dan menghilangkan rasa sakit akibat penyakit tersebut.

Mengobati kondisi dasar yang menjadi penyebab pseudogout dapat memperlambat perkembangan penyakit dan mengurangi potensi gejala parah.

Berikut ini adalah beberapa cara mengobati pseudogout:

1. Menguras cairan sinoval

Dilansir dari Healthline melalui KOMPAS.com, salah satu upaya yang mungkin dilakukan dokter untuk mengobati penyakit pseudogout adalah mengalirkan cairan sinovial untuk mengurangi tekanan di dalam sendi dan mengurangi peradangan.

2. Obat-obatan

Dokter mungkin juga akan meresepkan obat antiinflamasi nonsteroid atau nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID) untuk mengurangi pembengkakan dan menghilangkan rasa sakit yang dirasakan pasien pseudogout.

Akan tetapi, pasien pseudogout tidak bisa mengonsumsi NSAID jika:

- Sedang minum obat pengencer darah, seperti warfarin.

- Memiliki fungsi ginjal yang buruk.

- Memiliki riwayat tukak lambung.

Dalam kondisi tersebut, dokter mungkin akan meresepkan colchicine (Colcrys) atau NSAID dosis rendah untuk membantu mengurangi risiko flare-up (serangan) pseudogout.

Obat lain yang bisa dikonsumsi untuk mengobati pseudogout yakni Hidroksiklorokuin (Plaquenil, Quineprox) dan Metotreksat (Rheumatrex, Trexall).

3. Operasi sendi

Jika obat-obatan tidak berhasil mengatasi pseudogout, dokter mungkin akan merekomendasikan pasien menjalani operasi untuk memperbaiki atau mengganti sendi yang rusak.

4. Konsumsi makanan antiinflamasi

Dilansir dari Medical News Today melalui KOMPAS.com, ada beberapa makanan yang perlu dikonsumsi untuk membantu melawan peradangan akibat pseudogout, yakni:

- Buah: Ceri, stroberi, raspberry, dan jeruk.

- Ikan: Salmon, herring, tuna, sarden, scallop, dan teri.

- Kacang: Kenari, kacang pinus, almond, pistachio, kacang merah, dan kacang pinto.

- Minyak zaitun: 2-3 sendok makan setiap hari.

- Biji-bijian utuh: Oatmeal, beras merah, dan quinoa.

- Sayuran: Terong, kentang, tomat, dan paprika merah.

Sementara itu, pengidap pseudogout juga harus menghindari makanan tinggi lemak dan makanan olahan.

Segera konsultasi dengan dokter jika mengalami gejala pseudogout agar dapat mendapatkan perawatan medis yang tepat.

(Penulis: Irawan Sapto Adhi)

Sumber: KOMPAS.com

https://www.kompas.com/wiken/read/2022/04/02/093000381/perbedaan-gejala-pseudogout-dan-asam-urat-serta-cara-mengobatinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke