Cara Mengembalikan Pesan WhatsApp yang Sudah Dihapus

KOMPAS.com - Menghapus pesan WhatsApp (WA) secara sekaligus tentu dapat dilakukan dengan cepat, sedangkan menghapusnya satu per satu akan membutuhkan waktu lebih lama.

Meski begitu, keduanya tetap memiliki risiko, yaitu tidak sengaja menghapus pesan WhatsApp yang penting.

Jika hal itu terjadi, ada cara yang bisa dilakukan untuk mengembalikan pesan WhatsApp yang sudah terhapus.

Cara mengembalikan pesan WhatsApp yang sudah dihapus

Dilansir dari laman Business Insider melalui KOMPAS.com, pengembalian pesan yang telah dihapus bisa dilakukan salah satunya dengan mengembalikan pesan yang telah dicadangkan.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Rabu (16/2/2022), berikut ini cara mengembalikan pesan WA yang telah dihapus dari pesan yang dicadangkan:

1. Pulihkan melalui penyimpanan lokal

- Buka file manager di smartphone.

- Cari folder WhatsApp, kemudian Database dari penyimpanan internal atau kartu SD.

- Pilih file mgstore.db.crypt12 dan tekan lama, kemudian klik edit nama.

- Ganti nama menjadi 'msgstore_backup.db.crypt12' (hal ini untuk mencegah file tertimpa).

- Pilih file cadangan terbaru, kemudian ganti nama menjadi mgstore.db.crypt12.

- Buka Google Drive di ponsel, lalu ketuk menu tiga baris vertical di sudut kanan atas.

- Ketuk Cadangan dan hapus cadangan WhatsApp.

- Hapus instalan WhatsApp lalu instal ulang. Saat menginstal, pengguna akan diminta memulihkan WhatsApp dari cadangan lokal karena sudah tak memiliki cadangan cloud lagi.

- Pilih file mgstore.ddb.crypt12 dan ketuk tombol pulihkan.

2. Pulihkan pesan WhatsApp melalui cadangan cloud.

Pemulihan dari Google Drive

- Copot pemasangan WhatsApp dari ponsel Android atau iPhone.

- Instal ulang WhatsApp dan login menggunakan nomor telepon yang sama.

- Pengguna mulai bisa memulihkan pesan dari Google Drive maupun iCloud

- Ketuk Pulihkan untuk memulai proses.

- Pesan akan mulai dipulihkan.

Pencadangan secara default WhatsApp dilakukan setiap pukul 2 malam. Frekuensi pencadangan ini bisa diubah menjadi harian, mingguan, atau tahunan.

(Penulis: Nur Rohmi Aida | Editor: Sari Hardiyanto)

Sumber: KOMPAS.com