Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan 5 Negara Ini Melarang Perayaan Valentine, Bagaimana Indonesia?

Konon, sejarah Valentine bermula sebagai perayaan umat Kristiani untuk menghormati martir Kristen yang dikenal dengan nama Santo Valentine.

Namun, ada sejumlah cerita, kisah romantis, hingga kebiasaan terkait Hari Valentine lainnya muncul di berbagai belahan dunia.

Salah satu yang cukup populer adalah tradisi mengirim kartu Valentine di Inggris sejak tahun 1797.

Kemudian pada tahun 1868, perusahaan cokelat Inggris, Cadbury juga merilis paket cokelat berbentuk hati yang disebut "Fancy Box" untuk merayakan Hari Valentine.

Hingga saat ini, momen Valentine identik dengan kebiasaan mengirim cokelat, kartu ucapan hingga bunga kepada pasangan.

Meski berdampak secara ekonomi dan sosial di masyarakat, tak semua negara menerima kebiasaan tersebut untuk diperingati secara resmi.

Seperti apakah momen Valentine di negara-negara yang melarang Valentine tersebut? Apakah Indonesia termasuk?

Dilansir dari Travel Awaits, berikut lima negara yang melarang perayaan Valentine karena ada perbedaan latar agama hingga budaya.

1. Iran

Iran termasuk negara Islam yang dipimpin banyak ulama. Pada 2011, pemerintah setempat resmi melarang produksi semua barang dan hadiah yang berkaitan dengan Hari Valentine.

Larangan ini muncul karena adanya keyakinan bahwa Valentine dianggap sebagai pengaruh budaya Barat.

Sebaliknya, di Iran ada tradisi kuno yang disebut Mehgran yang diperingati sebelum agama Islam masuk.

Mehr diartikan sebagai momen untuk merayakan persahabatan, cinta atau kasih sayang.

2. Uzbekistan

Awalnya Uzbekistan menoleransi perayaan Valentine, tapi sikap negara ini berubah sejak 2012.

Pemerintah Uzbekistan memandang pengaruh "Budaya Barat" bertentangan dengan latar belakang agama dan budaya yang berlaku di sana.

Sehingga akhirnya ada keputusan internal yang melarang perayaan hari libur yang "asing dengan budaya Uzbekistan".

3. Arab Saudi

Kita semua tahu Arab Saudi merupakan negara Islam. Tradisi merayakan Hari Valentine pun dianggap bertentangan dengan ajaran agama.

Setiap perayaan Hari Valentine, penjualan barang-barang yang bertema Valentine seperti bunga mawar dilarang.

Bahkan ada petugas yang patroli untuk menyita barang apa pun yang berhubungan dengan momen tersebut.

4. Pakistan

Mayoritas penduduk Pakistan beragama Islam, hal ini membuat Pakistan juga memandang Hari Kasih Sayang bertentangan dengan ajaran Islam dan budaya yang berlaku.

Pada 2017, secara resmi pemerintah tak hanya melarang perayaan tersebut, tapi juga pemberitaan dari media apapun seputar Hari Valentine.

5. Indonesia

Hubungan antara Indonesia dengan Hari Valentine masih ambigu. Tidak ada hukum resmi yang melarang perayaan ini.

Dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, beberapa kelompok memandang Hari Valentine tidak sesuai dengan budaya dan ajaran Islam.

Sejumlah larangan pun dibuat dalam skala kecil.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Dinno Baskoro | Editor: Glori K. Wadrianto)

https://www.kompas.com/wiken/read/2022/02/13/162408981/alasan-5-negara-ini-melarang-perayaan-valentine-bagaimana-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke