Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Satgas Sebut 2 Penyebab Kasus Covid-19 Naik, Karena Pelancong Turki?

Salah satu kasus yang baru-baru ini mencuat adalah rombongan keluarga Ashanty dan Anang Hermansyah yang baru pulang dari Turki.

Sebanyak 8 di antaranya positif Covid-19, terdiri atas 6 perempuan dan 2 laki-laki dari 19 orang rombongan tersebut.

"Enam perempuan dengan inisial V, JC, RAS, AS, SH,KTS dan 2 pria inisial AHH, MTH,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada Kompas.com, Jumat (7/1/2021).

Selain itu, ada 7 orang lainnya yang terpapar Covid-19 dalam satu pesawat dengan rombongan Ashanty. Sehingga total orang yang terpapar Covid-19 Omicron dalam satu pesawat adalah 15 orang.

Peningkatan kasus Covid-19 terlihat dari grafik kasus harian jika dibandingkan dengan jumlah kasus harian yang terjadi sepekan sebelumnya, atau di akhir tahun 2021.

Jika di akhir 2021 kasus terkonfirmasi harian masih ada di bawah 200, saat ini kasus infeksi harian yang terkonfirmasi sudah ada di angka 500-an.

Meskipun lajunya fluktuatif dan tidak selalu menunjukkan peningkatan. Bisa dilihat dari angka kasus yang terjadi dalam 3 hari terakhir:

  • 5 Januari 2022: 404 kasus
  • 6 Januari 2022: 533 kasus
  • 7 Januari 2022: 518 kasus

Lalu, apa penyebab tren peningkatan kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir?

1. Kasus impor

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito menyampaikan alasan peningkatan kasus infeksi yang terjadi beberapa hari belakangan disumbang sejumlah kasus impor.

Menurut Wiku, kenaikan angka kasus infeksi harian banyak dipicu oleh kasus-kasus yang terjadi pada pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

"Jumlah kasus naik memang utamanya dikontribusikan dari PPLN yang terdiri dari pekerja migran Indonesia yang kembali, mahasiswa/pelajar yang kembali, ASN, masyarakat umum, dan WNA," kata Wiku saat dihubungi Jumat (7/1/2022).

Sebagian dari PPLN itu juga terdeteksi terpapar varian Omicron.

Setidaknya, berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI per 4 Januari 2022 sudah ada 254 kasus Omicron yang terkonfirmasi di Tanah Air.

Sebanyak 239 di antaranya merupakan kasus impor yang dibawa oleh PPLN.

2. Transmisi lokal

Sementara itu 15 lainnya adalah kasus transmisi lokal.

Wiku mengatakan, meskipun kasus varian Omicron diketahui sudah masuk ke Indonesia, pihaknya menyebut belum melihat adanya peningkatan kasus yang terjadi di masyarakat.

"Secara umum begitu, meskipun kalau mau lebih detail harus dilihat per daerah," ujar dia.

Melihat kondisi peningkatan kasus yang ada saat ini, ditambah keberadaan Omicron di tengah masyarakat, Wiku tidak bisa menampik potensi adanya kenaikan kasus yang lebih tinggi dari yang terjadi sekarang.

Paling banyak dari Turki

Kasus Omicon merebak di Indonesia yang sumbernya mayoritas dari pelaku perjalanan luar negeri.

Sejak merebak pada Desember 2021, kasus varian Omicron di Indonesia berasal dari Turki dan Arab Saudi.

Banyaknya kasus Omicron di Indonesia yang berasal dari Turki disebabkan karena telah dibukanya sektor pariwisata.

Terlebih saat ini, di tengah tingginya penemuan kasus penularan varian Omicron dari berbagai negara, Turki tidak memberlakukan aturan karantina bagi pelaku perjalanan internasional.

"Jadi begitu kami cek ternyata Turki sekarang itu bebas membuka pariwisata, dan perekonomian. Dia tidak ada karantina (cegah kasus penularan varian Omicron) di sana. Makanya, orang Indonesia berlomba-lomba ke sana," ujar Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu dalam diskusi daring, Kamis (30/12/2021).

Imbauan tidak ke luar negeri

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau warga tidak beperjalanan ke luar negeri terkait merebaknya kasus Omicron di Indonesia.

Sebab, kasus varian baru Covid-19 di Indonesia meningkat. Berdasarkan data Kemenkes, pada 4 Januari 2022, kasus Omicron di Indonesia meningkat 92 kasus, sehingga totalnya menjadi 250 orang.

Menurutnya, kasus varian baru Covid-19 ini mayoritas akibat penularan dari pelaku perjalanan ke luar negeri.

"Jangan ke luar negeri, semua kasusnya pendatang dari luar negeri," kata Budi saat melakukan kunjungan kerja di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (5/1/2021).

Sumber: Kompas.com (Penulis: Luthfia Ayu Azanella | Editor: Rizal Setyo Nugroho)

https://www.kompas.com/wiken/read/2022/01/08/140000181/satgas-sebut-2-penyebab-kasus-covid-19-naik-karena-pelancong-turki-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke