Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenali Perbedaan Kesedihan Biasa dan Gejala Depresi

Dengan mengenali perbedaan antara diagnosis depresi dan kesedihan, diharapkan dapat membantu kita memproses keduanya dengan cara yang sehat.

Sama seperti penyakit fisik, depresi adalah penyakit umum yang bisa dialami siapapun.

Bahkan, depresi disebut sebagai penyakit nomor 2 yang paling banyak diderita penduduk dunia setelah penyakit jantung-hipertensi.

Ahli kesehatan jiwa, dr. Nalini Muhdi, Sp.KJ(K), FISCM menyebutkan bahwa sebenarnya setiap orang dalam kurun hidupnya setidaknya pernah satu kali depresi.

"Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2021, terdapat sekitar 280 juta orang di dunia mengalami depresi," kata Nalini dalam acara Kupas Tuntas Mengenai Depresi yang diadakan secara daring oleh Johnson & Johnson, Selasa (14/12/2021).

Bagaimana cara membedakan antara kesedihan biasa dengan depresi?

Bedanya kesedihan biasa dan gejala depresi

Melansir dari Medical News Today, merasa sedih adalah bagian integral dari depresi, tetapi mereka tidak sama.

Kesedihan adalah emosi manusia yang normal yang akan dialami setiap orang pada saat-saat stres atau sedih. Sejumlah peristiwa kehidupan dapat membuat orang merasa sedih atau tidak bahagia.

Kehilangan atau ketidakhadiran orang yang dicintai, perceraian, kehilangan pekerjaan atau pendapatan, masalah keuangan, atau masalah di rumah, semuanya dapat memengaruhi suasana hati secara negatif.

Gagal ujian, tidak mendapatkan pekerjaan, atau mengalami kejadian mengecewakan lainnya juga bisa memicu kesedihan.

Namun, seseorang yang mengalami kesedihan biasanya dapat menemukan kelegaan dari menangis, melampiaskan, atau mengungkapkan rasa frustrasinya. Lebih sering daripada tidak, kesedihan memiliki kaitan dengan pemicu tertentu.

Kesedihan biasanya berlalu seiring waktu. Jika tidak hilang, atau jika orang tersebut terganggu aktivitas sehari-harinya, ini bisa menjadi tanda depresi.

Tanda-tanda depresi

Jika suasana hati yang buruk memburuk atau berlangsung lebih dari 2 minggu, orang tersebut harus mulai berpikir untuk berkonsultasi dengan praktisi kesehatan mental.

Sementara itu, depresi adalah gangguan mental yang memiliki efek kuat pada banyak bagian kehidupan seseorang. Kondisi ini dapat terjadi pada orang-orang dari segala jenis kelamin atau usia dan mengubah perilaku dan sikap.

Gejala dari depresi meliputi:

  • perasaan putus asa
  • kesedihan
  • kurangnya motivasi
  • hilangnya minat pada aktivitas yang pernah dirasakan menyenangkan oleh individu

Dalam kasus yang parah, orang tersebut mungkin berpikir atau mencoba bunuh diri. Mereka mungkin tidak lagi merasa ingin menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman mereka.

Selain itu, aktivitas sehari-hari mereka mungkin terganggu.

Dari depresi ke depresi mayor

Kesedihan hanyalah salah satu elemen dari depresi. Tidak seperti kesedihan, depresi dapat membuat seseorang berjuang untuk melewati hari-harinya.

Jika perasaan di atas bertahan lebih dari 2 minggu, profesional kesehatan mungkin akan mendiagnosis mengidap gangguan depresi mayor (MDD).

Gejala MDD meliputi:

Seorang dokter akan mempertimbangkan seseorang yang mengalami salah satu dari lima gejala ini selama lebih dari 2 minggu untuk memiliki masalah medis daripada pengalaman kesedihan yang berkepanjangan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Galih Pangestu Jati)

https://www.kompas.com/wiken/read/2022/01/02/073146881/mengenali-perbedaan-kesedihan-biasa-dan-gejala-depresi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke