Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Varian Omicron, Begini Mitos dan Fakta Keamanan Vaksin Bagi Anak-anak

Sasaran vaksin Covid-19 ini tak hanya orang dewasa dan lansia, namun juga anak-anak.

Dosis lengkap vaksin Covid-19 dinilai perlu untuk melindungi mereka dari paparan virus dan gejala yang parah.

Agar para orang tua dan support system sekitarnya tak ragu mengizinkan vaksinasi kepada buah hati, Anda perlu menyimak beberapa informasi akurat mengenai vaksin Covid-19.

Mitos dan fakta tentang vaksin Covid-19 untuk anak

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berikut adalah beberapa mitos dan fakta tentang vaksin Covid-19 untuk anak:

Mitos 1: Vaksin COVID-19 untuk anak-anak tidak aman

Faktanya, vaksin COVID-19 untuk anak-anak antara usia 6 hingga 11 tahun telah melalui evaluasi menyeluruh untuk memastikan keamanannya.

Di Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah mengeluarkan rekomendasi pembaruan terkait pemberian Vaksin COVID-19 (Coronavac) pada anak usia 6 tahun ke atas.

Hal ini terkait dengan dikeluarkannya izin penggunaan dalam keadaan darurat (EUA) vaksin Coronavac produksi Sinovac untuk anak berusia 6 - 11 tahun oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta telah dimulainya pembelajaran tatap muka.

Dalam uji klinis, efek samping vaksin Covid-19 untuk anak terbilang ringan dan mirip dengan efek terhadap orang dewasa.

Efek samping yang paling umum adalah lengan yang sakit. Efek samping ini mungkin dapat memengaruhi kemampuan anak untuk melakukan aktivitas sehari-hari, tetapi akan hilang dalam beberapa hari.

Mitos 2: Lebih baik imunitas alami usai terinfeksi Covid-19 dibandingkan vaksinasi.

Faktanya, memberikan vaksin untuk anak-anak berusia 6 tahun ke atas adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi mereka dari infeksi Covid-19.

Tidak seorang pun boleh mencoba mengekspos dirinya atau orang lain dengan Covid-19 dengan sengaja untuk mendapatkan apa yang disebut sebagai kekebalan.

Risiko anak-anak terinfeksi Covid-19 mirip dengan orang dewasa.

Anak-anak yang tidak divaksinasi dan terkena Covid-19 juga dapat berisiko mengalami kondisi pasca-Covid-19 yang berkepanjangan, rawat inap, sindrom inflamasi multisistem (MIS-C) , hingga kematian.

Memvaksinasi anak-anak berusia 6 tahun ke atas dapat membantu melindungi mereka dari tertular Covid-19, serta membantu menghentikan penyebaran Covid-19 di masyarakat.

Mitos 3: Anak-anak tidak dirugikan secara serius oleh Covid-19

Faktanya, manfaat vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6 hingga 11 tahun lebih besar daripada risiko yang diketahui dan risiko potensial.

Mendapatkan vaksinasi Covid-19 dapat melindungi anak yang berusia 6 tahun ke atas dari infeksi Covid-19.

Ini juga dapat melindungi anak dari gejalabyang parah, rawat inap, atau komplikasi jangka panjang jika mereka terkena Covid-19.

Dalam uji klinis vaksin Covid-19 yang dilakukan terhadap ribuan anak, tidak ada masalah keamanan serius yang diidentifikasi setelah vaksinasi, dan efek sampingnya ringan serta tidak memiliki efek jangka panjang.

Beberapa anak tidak mengalami efek samping dan efek samping yang serius pun jarang terjadi.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Lulu Lukyani)

https://www.kompas.com/wiken/read/2021/12/18/064600681/varian-omicron-begini-mitos-dan-fakta-keamanan-vaksin-bagi-anak-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke