Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Kompas.com - 12/05/2024, 18:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Pernyataan Israel terkait kondisi tahanan Palestina

Dilansir dari Anadolu Agency, Sabtu (11/5/2024), militer Israel menyatakan bahwa setiap tuduhan pelanggaran diperiksa dan ditangani sebagaimana mestinya.

"Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memastikan perilaku yang pantas terhadap para tahanan yang ditahan," terang IDF.

Menurutnya, penyelidikan oleh Divisi Investigasi Kriminal Polisi Militer (MPCID) dibuka ketika muncul kecurigaan adanya pelanggaran yang membenarkan tindakan tersebut.

IDF menyebut, tahanan Palestina di kamp tersebut memang diborgol sesuai tingkat risiko dan status kesehatan.

"Tahanan diborgol berdasarkan tingkat risiko dan status kesehatannya. Insiden borgol yang melanggar hukum tidak diketahui oleh pihak berwenang," kata IDF.

Militer Israel tidak secara langsung menyangkal pernyataan bahwa para tahanan ditelanjangi atau memakai popok.

Namun, mereka menyebut, para tahanan kembali diberikan pakaian setelah bertekad untuk tidak menimbulkan risiko keamanan.

Baca juga: Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

PBB serukan gencatan senjata segera

Sementaraa itu, dilaporkan Al Jazeera, Minggu (12/5/2024), Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyerukan gencatan senjata segera.

Para pejabat dari Uni Eropa dan PBB pun memperingatkan akan serangan darat besar-besaran di Rafah, Gaza selatan.

Peringatan tersebut menyusul militer Israel yang memperluas perintah evakuasi di kota perbatasan dengan 1,4 juta warga Palestina menampung tersebut.

Tidak hanya itu, perkembangan terkini melaporkan, tank militer Israel mulai masuk lebih jauh ke kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara.

Serangan tersebut terjadi saat Israel melancarkan serangan darat baru di Jabalia, beberapa bulan setelah mengumumkan bahwa Hamas telah "dibongkar" di wilayah tersebut.

Adapun, setidaknya 34.971 orang telah meninggal dunia dan 78.641 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza, Palestina, sejak 7 Oktober lalu.

Sementara jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas pada 7 Oktober berkisar 1.139 orang dengan puluhan orang masih ditawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Peneliti Temukan Sungai Purba yang Aktif 40 Juta Tahun Lalu dan Mengalir di Bawah Antarktika

Peneliti Temukan Sungai Purba yang Aktif 40 Juta Tahun Lalu dan Mengalir di Bawah Antarktika

Tren
Video Viral Bocah Pesepeda Kena Pukul 'Driver' Ojol Saat Bikin Konten di Jalur Sepeda Jakpus

Video Viral Bocah Pesepeda Kena Pukul "Driver" Ojol Saat Bikin Konten di Jalur Sepeda Jakpus

Tren
Dukungan ke Palestina Terus Mengalir, Giliran Kuba Gugat Israel ke ICJ

Dukungan ke Palestina Terus Mengalir, Giliran Kuba Gugat Israel ke ICJ

Tren
Suhu Dieng Capai Minus 0,57 Derajat Celsius di Musim Kemarau, sampai Kapan Berlangsung?

Suhu Dieng Capai Minus 0,57 Derajat Celsius di Musim Kemarau, sampai Kapan Berlangsung?

Tren
3 Wilayah Jateng yang Berpotensi Kekeringan 24-30 Juni 2024, Mana Saja?

3 Wilayah Jateng yang Berpotensi Kekeringan 24-30 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Paus Fransiskus Minta Imam Persingkat Khotbah agar Umat Tidak Tertidur

Paus Fransiskus Minta Imam Persingkat Khotbah agar Umat Tidak Tertidur

Tren
Rincian Biaya Kuliah UPN Veteran Jakarta Jalur Mandiri 2024/2025

Rincian Biaya Kuliah UPN Veteran Jakarta Jalur Mandiri 2024/2025

Tren
Menlu Norwegia dan Bank Dunia Perkirakan Otoritas Palestina Akan Runtuh Tahun Ini

Menlu Norwegia dan Bank Dunia Perkirakan Otoritas Palestina Akan Runtuh Tahun Ini

Tren
Mobil Dinas TNI di Lokasi Penggerebekan Uang Palsu Rp 22 M Dipakai Warga Sipil, Ini Kata Kapuspen

Mobil Dinas TNI di Lokasi Penggerebekan Uang Palsu Rp 22 M Dipakai Warga Sipil, Ini Kata Kapuspen

Tren
Apakah Ada Denda jika Tidak Memadankan NIK-NPWP sampai 30 Juni? Ini Penjelasan DJP

Apakah Ada Denda jika Tidak Memadankan NIK-NPWP sampai 30 Juni? Ini Penjelasan DJP

Tren
Kominfo Putus Internet dari Kamboja-Filipina, Efektif Berantas Judi Online?

Kominfo Putus Internet dari Kamboja-Filipina, Efektif Berantas Judi Online?

Tren
Ubur-ubur Api Muncul di Pantai Gunungkidul, Apa yang Harus Dilakukan jika Tersengat?

Ubur-ubur Api Muncul di Pantai Gunungkidul, Apa yang Harus Dilakukan jika Tersengat?

Tren
1.301 Jemaah Haji Meninggal, Arab Saudi Bantah Gagal Jadi Tuan Rumah Ibadah Haji 2024

1.301 Jemaah Haji Meninggal, Arab Saudi Bantah Gagal Jadi Tuan Rumah Ibadah Haji 2024

Tren
Apa Itu Tanaman Kratom dan Bagaimana Efek Saat Mengonsumsinya?

Apa Itu Tanaman Kratom dan Bagaimana Efek Saat Mengonsumsinya?

Tren
Alasan Polda Sumbar Cari Orang yang Viralkan Kasus Bocah yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

Alasan Polda Sumbar Cari Orang yang Viralkan Kasus Bocah yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com