KOMPAS.com - Gelombang panas terjadi di sejumlah negara di Asia, terutama Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Gelombang panas adalah fenomena ketika kondisi suhu udara mengalami peningkatan maksimal 5 derajat lebih tinggi dari normalnya dan berlangsung selama berhari-hari.
Di beberapa negara, kenaikan suhu akibat gelombang panas itu mencatatkan rekor baru.
Di Filipina contohnya, Badan Layanan Atmosfer, Geofisika, dan Astronomi Filipina (PAGASA) setempat menyatakan, suhu udara di Metro Manila mencapai 45 derajat Celsius pada Sabtu (27/4/2024).
Para ahli memperkirakan, kenaikan suhu ini akan terus berlangsung dan mengalami puncaknya pada Mei 2024.
Lantas, berapa suhu tertinggi di Asia selama gelombang panas terjadi?
Baca juga: Ramai soal Suhu Panas Disebut Bisa Sebabkan Gatal, Ini Penjelasan Dokter
Dikutip dari The Washington Post (30/4/2024), berikut negara dengan suhu terekstrem akibat gelombang panas:
Suhu udara di Bangladesh selama gelombang panas terjadi mencapai 43 derajat Celsius pada pekan keempat April 2024.
Pada Selasa (30/4/2024), suhu udara kembali naik menjadi 43,8 derajat Celsius.
Pemerintah setempat akhirnya memutuskan menutup sekolah-sekolah di negara tersebut hingga Kamis, 2 Mei 2024.
Sebuah provinsi di barat daya China, Yunnan, mencatat suhu tertinggi sepanjang April 2024 yang mencapai 43,4 derajat Celsius.
Departemen Meteorologi India menyatakan kode merah untuk suhu panas yang terjadi di Kolkata dan wilayah sekitarnya hingga 2 Mei 2024.
Hal ini karena suhu di daerah tersebut melonjak hingga 46 derajat Celsius, naik sekitar 5-10 derajat dari rata-rata suhu panas yang pernah terjadi.
Baca juga: Thailand Dilanda Suhu Panas, Dilaporkan 30 Orang Meninggal Dunia akibat Heat Stroke
Rekor suhu panas terjadi di Jepang, khususnya kota di bagian selatan ke utara. Di Hokkaido, suhu udara tembus hingga 30 derajat Celsius.
Rekor nasional suhu panas berikutnya terjadi di Tha Ngon, Laos yang mencapai 43,2 derajat Celsius pada Jumat (26/4/2024).