Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Kompas.com - 03/05/2024, 19:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

"Tidak benar bahwa pemberian vaksin Covid akhirnya membuat orang sering sakit atau lebih rentan sakit," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/5/2024).

Ia menambahkan, justru yang harus dipahami bahwa ketika seseorang sudah pernah terinfeksi Covid-19, bahkan lebih dari dua kali, maka mereka memang akan lebih rentan sakit.

Oleh karena itu, Dicky menegaskan bahwa manfaat pemberian vaksin jauh lebih besar dibandingan dengan risiko atau efek samping yang mungkin ditimbulkan.

Meski demikian, ia tak membantah bila vaksin AstraZeneca dapat menyebabkan efek samping serius, berupa TTS.

Akan tetapi, menurut dia, efek samping TTS akibat vaksinasi Covid-19 merupakan kondisi langka.

Artinya, kasus tersebut jarang terjadi dan tak dialami oleh semua penerima vaksin AstraZeneca.

Baca juga: AstraZeneca Akui Ada Efek Samping Langka pada Vaksinnya, Ahli dan Kemenkes Buka Suara

Belum ditemukan kasus TTS di Indonesia akibat vaksin

Dicky menjelaskan, TTS terjadi saat terdapat pembekuan darah yang tidak biasa, yang disebut trombosis. Kondisi ini juga disertai dengan penurunan jumlah trombosit atau disebut dengan trombositopenia.

Kondisi pada kasus-kasus tertentu tersebut dapat menyebabkan pembekuan darah yang serius, bahkan mengancam nyawa.

Meski begitu, Dicky mengatakan, sampai saat ini belum ada kasus TTS ataupun kasus lain yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca di Indonesia.

"Kalau berbicara terkait kasus TTS akibat vaksin AstraZeneca di Indonesia tentu kita harus merujuk pada laporan pemerintah. Namun, sejauh ini belum ada kasus yang dilaporkan terkait efek samping vaksin AstraZeneca," jelasnya.

Namun ia menilai, kasus TTS ataupun kasus akibat vaksin AstraZeneca belum ditemukan di Indonesia disebabkan banyak faktor, mulai dari kurangnya deteksi, kesadaran, kewaspadaan, dan literasi yang lemah.

"Faktor lainnya, karena kalaupun ada (orang yang mengalami efek samping vaksin) gejalanya ringan. Tapi menurut saya tetap ada, karena penerima vaksin AstraZeneca di Indonesia sudah lebih dari 50 juta," imbuhnya.

Baca juga: Sosok Carina Joe, Penemu Vaksin AstraZeneca Asal Indonesia yang Disebut Ganjar Saat Debat Capres

Risiko vaksin AstraZeneca dinilai sangat kecil

Dicky mengungkapkan, biasanya gejala tersebut muncul dalam dua minggu atau kurang dari satu bulan pasca penyuntikan atau vaksinasi.

Artinya, bila seseorang sudah disuntik vaksinasi lebih dari satu bulan atau bahkan sudah berbulan-bulan lamanya, maka efek samping atau dampaknya sudah tidak ada atau sudah sangat kecil kemungkinannya.

"Karena TTS itu bukan hanya karena vaksin saja, tapi bisa karena faktor lainnya. Jadi, pasca vaksinasi, yang harus diperhatikan dalam satu hingga dua minggu setelahnya, paling maksimal 3 minggu apabila memiliki gejala," terang dia.

Halaman:

Terkini Lainnya

Orang yang Berkurban Dianjurkan Tidak Potong Kuku dan Rambut, Mulai Kapan?

Orang yang Berkurban Dianjurkan Tidak Potong Kuku dan Rambut, Mulai Kapan?

Tren
Klaim Sengaja Gagalkan Penalti Kedua Saat Lawan Indonesia, Berikut Profil Striker Irak Ayman Hussein

Klaim Sengaja Gagalkan Penalti Kedua Saat Lawan Indonesia, Berikut Profil Striker Irak Ayman Hussein

Tren
Ketika Dua Keluarga Jokowi Kini Duduki Jabatan Strategis di Pertamina...

Ketika Dua Keluarga Jokowi Kini Duduki Jabatan Strategis di Pertamina...

Tren
Siapa Saja Orang yang Tak Disarankan Minum Kopi?

Siapa Saja Orang yang Tak Disarankan Minum Kopi?

Tren
Sosok Rita Widyasari, Eks Bupati Kutai Kartanegara Terpidana Korupsi dengan Kekayaan Fantastis

Sosok Rita Widyasari, Eks Bupati Kutai Kartanegara Terpidana Korupsi dengan Kekayaan Fantastis

Tren
4 Teh untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Direkomendasikan Ahli Diet

4 Teh untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Direkomendasikan Ahli Diet

Tren
5 Fakta Kasus Pengeroyokan Bos Rental hingga Meninggal di Sukolilo Pati

5 Fakta Kasus Pengeroyokan Bos Rental hingga Meninggal di Sukolilo Pati

Tren
Benarkah Tidak Makan Nasi Bisa Bantu Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes?

Benarkah Tidak Makan Nasi Bisa Bantu Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes?

Tren
Tak Banyak yang Tahu Vitamin U, Apa Manfaatnya bagi Tubuh?

Tak Banyak yang Tahu Vitamin U, Apa Manfaatnya bagi Tubuh?

Tren
PBB Masukkan Israel ke “Blacklist” Negara yang Melakukan Pelanggaran Kekerasan terhadap Anak-anak

PBB Masukkan Israel ke “Blacklist” Negara yang Melakukan Pelanggaran Kekerasan terhadap Anak-anak

Tren
Minum Apa Biar Tekanan Darah Tinggi Turun? Berikut 5 Daftarnya

Minum Apa Biar Tekanan Darah Tinggi Turun? Berikut 5 Daftarnya

Tren
Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan dengan Minum Kopi? Simak 4 Tips Berikut

Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan dengan Minum Kopi? Simak 4 Tips Berikut

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 9-10 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 9-10 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

Tren
23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com