Selain kasus pencurian dan penyelundupan ke luar negeri, Laela juga menyoroti kasus-kasus kehilangan benda bersejarah dari museum.
Menurutnya, museum yang seharusnya menjadi rumah aman bagi benda-benda bersejarah, justru jadi disalahgunakan oleh oknum internal.
Kasus pencurian di Museum Radya Pustaka Surakarta, misalanya, pihak internal diduga terlibat di dalamnya.
“Menurut saya, integritas orang-orang yang bekerja di museum sudah seharusnya ditingkatkan. Padahal, mereka seharusnya melindungi, merawat, tapi sampai ada kejadian kehilangan,” kata dia.
Baca juga: Heboh, Penemuan Bunker di Gunung Andong Disebut Peninggalan Jepang, Benarkah?
Dari berbagai kasus yang telah terjadi, Laela menyarankan agar museum lebih memperketat pengamanan, baik dari segi manusia, teknologi, maupun data.
Idealnya, semua benda yang sudah masuk ke museum harus terdata dan tercatat dengan baik, aman, dan rapi agar tidak mudah hilang.
Nantinya, petugas juga harus bertanggung jawab untuk melakukan pengamanan dan pelaporan secara berkala dari benda-benda bersejarah tersebut.
“Lalu untuk masyarakat umum, ketika ada temuan benda-benda bersejarah, dapat dilaporkan kepada pihak yang berwenang,” ujarnya.
Baca juga: Restitusi Artefak Kolonial, Pemulihan Narasi Sejarah dan Identitas Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.