Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Kompas.com - 29/04/2024, 09:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Air kelapa atau Cocos Nucifera dikenal sebagai minuman yang bermanfaat bagi kesehatan. 

Manfaat dari air kelapa didapat dari kandungan nutrisinya seperti potasium, sodium, elektrolit, kalsium, dan vitamin C.

Umumnya, masyarakat Indonesia lebih familiar dengan mengonsumsi air kelapa muda. Namun, air kelapa tua ternyata juga memiliki manfaat bagi kesehatan.

Kelapa tua berwarna coklat biasanya dipanen pada umur 11–12 bulan. Sementara kelapa muda berwarna hijau berumur kurang dari 7 bulan.

Lalu, apa manfaat serta perbedaan antara air kelapa muda dan air kelapa tua?

Baca juga: 10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah


Perbedaan air kelapa muda vs air kelapa tua

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Inggrid Tania mengungkapkan air kelapa muda dan air kelapa tua memiliki sejumlah perbedaan.

Dari segi volumenya, air dari kelapa muda biasanya lebih banyak dibandingkan air dari kelapa tua.

Selain itu, air kelapa muda memiliki pH yang lebih asam sekitar 4,5 bila dibandingkan dengan air kelapa tua.

Inggrid menambahkan, air kelapa muda memiliki rasa yang tidak semanis air kelapa tua. Walau tetap terasa cukup manis, kelapa muda memiliki air dengan rasa lebih asam.

Sebaliknya, air kelapa tua tidak terlalu terasa asam. Namun, rasa air dari kelapa tetap tergantung varietas buah serta zat pemanis yang ditambahkan pada minuman.

"Umumnya kalau kandungan elektrolitnya, mineralnya, itu memang lebih banyak air kelapa muda," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Minggu (28/4/2024).

Baca juga: Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Manfaat air kelapa muda vs air kelapa tua

Ilustrasi air kelapa. pixabay.com Ilustrasi air kelapa.
Inggrid mengungkapkan, air dari kelapa muda dan kelapa tua memiliki manfaat yang hampir sama. Ini karena kandungan nutrisinya mirip.

Namun, dia menyebutkan kandungan elektrolit lebih banyak terkandung dalam air kelapa muda. Oleh karena itu, minuman ini bagus dikonsumsi oleh orang yang dehidrasi atau menderita diare.

"Sehingga kalau kepanasan, banyak keringat keluar, cenderung gampang dehidrasi, diare, kita pilihnya air kelapa muda," terangnya.

Menurut Inggrid, kelapa muda mengandung senyawa elektrolit yang lebih banyak terutama potasium atau kalium dibandingkan kelapa tua. Elektrolit diperlukan untuk mencegah dan mengatasi kekurangan cairan.

Meski begitu, dia meyakinkan air kelapa tua tetap mengandung elektrolit walau terbatas jumlahnya.

Menurunkan tekanan darah

Selain itu, air dari kelapa tua maupun kelapa muda mengandung vitamin C, zat besi, dan magnesium. Kandungan ini bagus untuk menjaga daya tahan tubuh, menurunkan tekanan darah, mengatasi maag, serta melindungi fungsi organ penting tubuh.

"Intinya kedua-duanya bermanfaat, tapi kita sesuaikan dengan kebutuhan," tegas Inggrid.

Dia mencontohkan, orang yang kehausan, menderita diare, banyak berkeringat, atau merasa panas lebih dianjurkan minum air kelapa muda.

Sebaliknya, orang yang tidak dalam kondisi tersebut namun merasa lapar dan belum makan lebih baik mengonsumsi air kelapa tua.

"Walau airnya (kelapa tua) lebih sedikit, dagingnya sudah tebal," kata Inggrid.

Orang yang lapar dan membutuhkan asupan kalori lebih banyak, lanjut dia, dianjurkan minum air kelapa tua dan memakan dagingnya.

Namun, Inggrid menambahkan, air kelapa tua umumnya mengandung gula yang lebih banyak daripada air kelapa muda. Karena itu, penderita diabetes perlu bijak mengonsumsinya.

"Air kelapa muda lebih cocok untuk memenuhi cairan. Air kelapa tua lebih bisa dikonsumsi untuk memenuhi kalori," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Tarif Promo LRT Jabodebek Dicabut Per 1 Juni 2024, Berapa Tarif Normalnya?

Tarif Promo LRT Jabodebek Dicabut Per 1 Juni 2024, Berapa Tarif Normalnya?

Tren
Iran Buka Pendaftaran Capres Usai Wafatnya Raisi, Syarat Minimal S2

Iran Buka Pendaftaran Capres Usai Wafatnya Raisi, Syarat Minimal S2

Tren
Khutbah Jumat Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Bisa Didengarkan dalam Bahasa Indonesia, Ini Caranya

Khutbah Jumat Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Bisa Didengarkan dalam Bahasa Indonesia, Ini Caranya

Tren
Ramai Poster “All Eyes on Papua” di Media Sosial, Apa yang Terjadi?

Ramai Poster “All Eyes on Papua” di Media Sosial, Apa yang Terjadi?

Tren
Sosok Nikki Haley, Wanita yang Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel

Sosok Nikki Haley, Wanita yang Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel

Tren
Promo Gratis Masuk Ancol 1-21 Juni 2024, Ini Syarat dan Ketentuannya

Promo Gratis Masuk Ancol 1-21 Juni 2024, Ini Syarat dan Ketentuannya

Tren
Kartu Prakerja Gelombang 69 Dibuka Hari Ini, Klik www.prakerja.go.id

Kartu Prakerja Gelombang 69 Dibuka Hari Ini, Klik www.prakerja.go.id

Tren
7 Kelompok yang Dapat Diskon Tiket Kereta dari KAI, Ada yang Berlaku Seumur Hidup

7 Kelompok yang Dapat Diskon Tiket Kereta dari KAI, Ada yang Berlaku Seumur Hidup

Tren
SIM C1 Resmi Berlaku untuk Motor 250-500 CC, Ini Syarat dan Biayanya

SIM C1 Resmi Berlaku untuk Motor 250-500 CC, Ini Syarat dan Biayanya

Tren
Mulai 2 Juni 2024, Masuk Mekkah Tanpa Izin Haji Bisa Kena Denda, Berapa Besarannya?

Mulai 2 Juni 2024, Masuk Mekkah Tanpa Izin Haji Bisa Kena Denda, Berapa Besarannya?

Tren
Link Live Streaming Liga 1 Madura United Vs Persib Bandung Hari Ini

Link Live Streaming Liga 1 Madura United Vs Persib Bandung Hari Ini

Tren
Penjelasan Gerindra soal Baliho Budisatrio Djiwandono-Kaesang Maju Pilkada Jakarta

Penjelasan Gerindra soal Baliho Budisatrio Djiwandono-Kaesang Maju Pilkada Jakarta

Tren
Sejarah Bayar UKT Pakai Hasil Bumi di Universitas Muhammadiyah Maumere

Sejarah Bayar UKT Pakai Hasil Bumi di Universitas Muhammadiyah Maumere

Tren
BMKG Ungkap Kondisi El Nino dan La Nina Saat Musim Kemarau 2024 di Indonesia

BMKG Ungkap Kondisi El Nino dan La Nina Saat Musim Kemarau 2024 di Indonesia

Tren
MRT Jakarta Beroperasi Normal Usai Sempat Dihentikan karena Material Jatuh

MRT Jakarta Beroperasi Normal Usai Sempat Dihentikan karena Material Jatuh

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com