Jayan mengungkapkan, tingginya angka oktan (bensin) maupun setana/cetane (solar) tidak berhubungan dengan pembakaran yang lebih sempurna.
Nilai oktan (RON) dan setana (CN) yang semakin tinggi akan menyebabkan kendaraan lebih sulit terjadi auto ignition, sehingga potensi knocking semakin kecil.
Knocking sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan suara aneh seperti ketukan yang dihasilkan oleh mesin pembakaran dalam.
"Kalo tidak terjadi knocking, maka power yang akan dihasilkan akan lebih tinggi," terang Jayan.
Namun, dia menambahkan, tidak semua kendaraan dapat menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan atau setana lebih tinggi.
Baca juga: Apa yang Terjadi jika Oli Sepeda Motor Tidak Diganti Selama Berbulan-bulan? Ini Penjelasan Pakar UGM
Pasalnya, RON dan CN harus disesuaikan dengan rasio kompresi (compression ratio/CR) masing-masing kendaraan.
"CR masing-masing mesin berbeda-beda. Jadi harus sesuai dengan CR. Harus sesuai dengan rekomendasi pabrikan," ungkap Jayan.
Angka oktan atau setana yang terlalu rendah dari rekomendasi pabrik akan mengakibatkan mesin kendaraan knocking, cepat panas, dan tidak memiliki tenaga.
Sebaliknya, kendaraan yang menggunakan bahan bakar dengan kualitas lebih tinggi daripada rekomendasi akan menyebabkan suara mesin menjadi kasar.
"Dan juga boros kan karena bahan bakar oktan tinggi lebih mahal," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.