Dilansir dari Kontan (25/12/2023), berikut hal yang perlu dilakukan pengemudi saat berkendara melalui jalur contraflow agar tetap selamat sampai tujuan.
Sebelum berkendara, pengendara harus sudah mengetahui jadwal dan lokasi jalan yang diberlakukan contraflow.
Informasi jadwal dan titik contraflow dapat diakses melalui media sosial kepolisian atau operator jalan tol.
Selain itu, perhatikan rambu-rambu yang dipasang sepanjang jalan. Ini karena dapat menunjukkan titik awal contraflow diberlakukan.
Biasanya, jalur contraflow memiliki satu pintu masuk dan satu pintu keluar yang dioperasikan di jalan tol. Ini berarti, pintu-pintu tol di sepanjang jalan tidak berlaku.
Jika pengendara melewati satu pintu gerbang tol, maka dia perlu melanjutkan perjalanan sampai jalur contraflow berakhir untuk menemukan pintu keluar jalan tol.
Setelah mengetahui titik dan lokasi jalur contraflow, pengemudi perlu bersiap melaju di lajur kanan. Bersiaplah sekitar 2 km sebelum masuk jalur contraflow supaya tidak terlewat atau melakukan tindakan mendadak.
Sebagai contoh, pengemudi harus bersiap mengambil lajur kanan saat berada di KM 45 jika jalur contraflow berada pada KM 47. Nyalakan lampu sein kanan saat jarak dengan akses masuk tinggal 500 meter.
Hindari mengemudikan mobil terlalu cepat atau terlalu lambat saat melalui contraflow. Sebaiknya, atur kecepatan kendaraan di jalur contraflow pada 60 km/jam.
Mobil yang terlalu pelan dapat menghambat lalu lintas. Sementara mobil yang melaju terlalu cepat dapat membahayakan kendaraan di jalur lawannya.
Selain menjaga kecepatan, pengemudi harus memastikan memiliki jarak aman dengan kendaraan di depannya. Ini dilakukan untuk mengantisipasi keadaan tidak mengenakkan.
Untuk melakukannya, terapkan teori tiga detik. Teori ini dilakukan dengan memberikan jarak waktu tiga detik dengan kendaraan di depan.
Jalur contraflow digunakan oleh kendaraan yang mengarah ke dua arah berbeda. Karena itu, keluar dari satu jalur contraflow ke jalur satunya berpotensi membahayakan.
Mobil akan langsung berhadapan dengan kendaraan lain dari arah berlawanan sehingga dapat menimbulkan tabrakan.
Untuk memastikan perjalanan mudik Lebaran berjalan lancar, kondisi kendaraan beserta sopir dan penumpangnya harus dipastikan baik sebelum mulai berkendara.
Pastikan pengemudi fokus mengendarai mobil, tubuhnya sehat, dan cukup istirahat. Pastikan pula penumpang memiliki akses ke toilet dan makan-minum yang cukup.
Sementara itu, kondisi kendaraan juga harus prima. Ini karena mobil yang mogok di jalur contraflow akan mengganggu arus lalu lintas. Karena itu, cek berkala kendaraan sejak sebelum mulai berkendara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.