Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unair Buka Suara soal Gaduh Cuitan Mahasiswa Plagiat Tugas

Kompas.com - 29/03/2024, 10:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

Selain itu, pihaknya juga mengimbau seluruh mahasiswa dan sivitas akademika Unair yang mengetahui dan/atau merasa dirugikan akibat plagiarisme untuk menyampaikan kasus ini kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

Mahasiswa atau sivitas akademika FEB Unair dapat melaporkan dugaan plagiarisme melalui saluran resmi yang telah disediakan yakni nomor telepon Humas FEB UNAIR 0858 9503 8885.

Baca juga: Mahasiswanya Diduga Plagiat Skripsi, Begini Hasil Temuan Universitas Jember

Permintaan maaf kedua mahasiswa

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by FEB UNAIR (@feb.unair)

Dalam unggahan media sosialnya, Safrina Putri Indira dan Putri Zahra menyatakan permintaan maaf atas kejadian plagiarisme tugas mahasiswa FEB Unair.

"Saya Safrina hendak meminta maaf kepada rekan saya Putri dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga karena menyebabkan kegaduhan atas tindakan yang saya lakukan," ujar Safrina dalam video yang dirilisnya.

Safrina menyatakan dirinya mengakui telah melakukan plagiasi terhadap tugas Putri. Karena itu, dia memohon maaf kepada rekannya Putri.

Dia juga menyatakan bersedia menerima sanksi dari pihak fakultas atas tindakan plagiasi yang dia lakukan.

Sebaliknya, Putri Azahra juga menyatakan permintaan maaf dan berterima kasih atas pengakuan Safrina dalam video yang sama.

"Saya Putri Azahra meminta maaf karena telah menyikapi tindakan plagiarisme ini dengan kurang bijaksna. Hal ini merupakan pembelajaran bagi saya untuk lebih bijksana dalam menggunakan media sosial," ucap Putri.

Selain itu, dirinya juga berterima kasih kepada Safrina yang telah mengakui kesalahannya dan minta maaf.

"Saya telah memaafkan tindakan plagiasi yang dilakukan Safrina. Saya juga berterima kasih kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah menindaklanjuit permaalahan ini dengan baik," imbuh dia.

Baca juga: Fenomena Dugaan Plagiat Calon Sarjana, Copy-Paste dan Budaya Instan

Sanksi plagiat di Unair

Dikutip dari situs resmi Unair, Direktorat Pendidikan Universitas Airlangga menetapkan larangan dan ada saksi akademik bagi mahasiswa yang melakukan pelanggaran akademik.

Berdasarkan aturan, mahasiswa Unair dilarang mencontek, memalsukan data akademik, melakukan tindak plagiat, memberi hadiah dan/atau mengancam, menggantikan atau menyuruh orang lain menggantikan kedudukan dalam kegiatan akademik, bekerja sama tanpa izin saat ujian, serta mengambil soal ujian tanpa izin.

Mahasiswa yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan Unair dapat dikenai sanksi berupa:

  • Peringatan keras secara lisan maupun tertulis
  • Pembatalan nilai ujian bagi mata kuliah atau kegiatan akademik yang bersangkutan
  • Tidak lulus mata kuliah atau kegiatan akademik yang bersangkutan
  • Tidak lulus semua mata kuliah pada semester yang sedang berlangsung
  • Tidak diperkenankan mengikuti kegiatan akademik pada kurun waktu tertentu
  • Pemecatan, pemberhentian, drop out, atau dikeluarkan dari Unair.

Unair juga dapat memberikan sanksi kepada mahasiswa yang dinyatakan telah melakukan tindakan pencemaran atau merugikan nama baik kampus.

Unair dapat memberikan sanksi kepada mahasiswa yang telah dihukum berdasarkan putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap karena melakukan suatu tindak pidana.

Sanksi berupa peringatan keras, pembatalan nilai, dan tidak lulus mata kuliah diberikan oleh dekan atau direktur sekolah yang disetujui oleh ketua departemen mahasiswa bersangkutan.

Sanksi dilarang ikut kegiatan akademik serta pemberhentian dari kampus ditetapkan oleh rektor Unair atas usulan dari dekan atau direktur sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com