"Mengambil sampel berupa tiga ekor teripang, enam sediment core (batuan sedimen), dan enam bongkahan batu," ujarnya.
Dia melanjutkan, tugas lebih menantang telah menanti peneliti, yakni untuk menganalisis lebih lanjut, menyimpan, serta menjaga sampel yang diperoleh.
"Juga mengolah data dan mendiseminasikannya kepada publik hasil-hasil penelitian kami,” ungkap Yustian.
Yustian meyakini, kerja sama saling menguntungkan antara peneliti Indonesia dan China dapat mencapai tujuan untuk memahami fitur Palung Jawa dari berbagai sudut pandang keilmuan.
"Kami ingin menyebarkan informasi kepada mereka yang belum mengetahui tentang Palung Jawa," tuturnya.
"Perolehan titik terdalam merupakan bonus berharga. Ini pengalaman yang mengharukan sekaligus mendebarkan," sambungnya.
Baca juga: Peneliti BRIN Temukan Kepiting Langka 3 Warna di Kalimantan Barat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.