"Selanjutnya, jika ikan segar atau baru mati maka sisiknya masih keras dan melekat pada tubuhnya," tambah dia.
Kondisi tersebut membuat bangkai ikan alligator gar tetap memiliki sisik keras. Namun, ikan yang sudah mati dalam waktu lama atau membusuk maka sisik tidak terlalu lengket dan mudah lepas.
Terlepas dari kondisi sisik aligator gar, Haryono menegaskan, percikan api yang timbul saat memotong kulit ikan tersebut muncul dipengaruhi senjata tajam yang dipakai.
Jika senjata tajam, seperti golok atau parang; bergesekan dengan sesuatu yang sifatnya keras termasuk sisik; ditambah tenaga cukup kuat dari orang yang menggunakan senjata tajam, maka percikan api dapat muncul.
"Kemungkinan bisa (muncul percikan api) karena saking kuatnya sisik ikan, apalagi jika ikannya sudah dewasa," imbuh dia.
Terpisah, peneliti ikan di Pusat Riset Oseanografi BRIN Fahmi membenarkan kemungkinan adanya percikan api dari kulit ikan alligator gar saat akan dipotong.
"Kalau dilihat dari videonya, sepertinya cara memotongnya memang sengaja agar menimbulkan percikan api karena golok yang dipakai sengaja dimiringkan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin.
Fahmi menuturkan, golok yang diarahkan supaya membentur dan digesekkan ke benda keras atau kasar seperti kulit ikan alligator gar bisa menimbulkan percikan api.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.